Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
"(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka". (QS. Al Anfal : 12)
(Mediaislamia.com) --- Koordinator koalisi internasional melawan mujahidin Negara Islam, Jenderal John Allen, menegaskan bahwa kami tidak akan mengungkapkan kapan dimulainya invasi darat gabungan pasukan pemerintah terhadap mujahidin Irak.
Dalam pernyataannya di Atlantic Consul Center di kota Washington DC pada hari Senin (02/03) kemarin, Jenderal John Allen mengatakan, “Kita harus menahan godaan untuk menetapkan jadwal serangan kepada publik mengenai invasi darat gabungan ke kota Mosul, Irak.”
Jenderal John Allen menambahkan, “Daripada kita mengungkapkan jadwal serangan kepada publik, lebih penting lagi kita menyiapkan serangan tersebut.”
Koordinator koalisi internasional ini menekankan bahwa persiapan untuk membebaskan Irak dari mujahidin Negara Islam harus mencakup pembentukan pasukan keamanan (kepolisian) untuk memastikan keamanan warga sipil setelah pembebasan.
Sementara itu mengenai pejuang moderat Suriah, Jenderal John Allen menegaskan bahwa koalisi internasional akan melindungi mereka dan hanya akan menargetkan mujahidin-mujahdiin Suriah.
Jenderal John Allen mengatakan, “Kami memiliki proyek yang jelas untuk melatih dan membekali mereka dengan senjata terbaru, akan tetapi kami juga akan melindungi mereka ketika saatnya tiba.”
Ditanya apakah perlindungan pejuang ini dapat dilakukan melalui penerapan zona larangan terbang, Jenderal Allen menjawab bahwa semua pilihan ini sedang dibahas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar