Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (QS. Ar Ra'd : 11)
Jokowi dan para Menterinya (indohub.com) |
(Mediaislamia.com) --- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa perekonomian Indonesia saat ini sedang berada dalam sebuah proses transisi yang fundamental. Dari perekonomian yang sebelumnya hanya berorientasi kepada konsumsi, kata dia, ke perekonomian yang berorientasi kepada proses produksi dan investasi.
Jokowi mengatakan, kunjungan kerjanya ke dua negara yang mulai dilakukan pada hari ini salah satunya adalah bertujuan untuk semakin memuluskan proses transisi perekonomian yang ia katakan itu.
"Kunjungan ini terkait dengan agenda-agenda pembangunan kita. Kita ingin mengubah perekonomian kita yang terlalu mengandalkan ekspor komoditas, ke perekonomian yang bisa lebih menciptakan nilai tambah," ujar Jokowi dalam keterangannya kepada pers sebelum ia lepas landas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu, 22 Maret 2015.
Adapun dua negara yang akan dikunjungi Jokowi adalah Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kunjungan kerja kali ini, kata Jokowi, juga merupakan tindak lanjut atas pembicaraan yang sebelumnya telah ia lakukan dengan pemimpin kedua negara itu pada forum KTT APEC di Beijing yang ia hadiri pada bulan November 2014 lalu.
Jokowi mengatakan bahwa Jepang dan RRT merupakan dua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia. Jepang, kata dia, adalah investor terbesar kedua di Indonesia. Sedangkan RRT, memiliki potensi besar untuk juga melakukan investasi skala besar di Indonesia.
Ia yakin kunjungan kerjanya ke dua negara itu bisa mendorong peningkatan jumlah investasi yang mereka lakukan di Indonesia. Pasalnya, kata Jokowi, saat ini sedang terjadi tren pemindahan industri dari Asia Timur ke Asia Tenggara.
"Hal itu didorong oleh faktor demografi dan berbagai realitas bisnis. Tren ini ke depannya akan terus meningkat dan bahkan terjadi dengan lebih besar," ujar Jokowi.
Jokowi jumpa pers sebelum ke Jepang (nasional.kompas.com) |
Pemerintah Indonesia pun dikatakan oleh Jokowi sebelumnya telah melaksanakan berbagai langkah agar target bertambahnya investasi asing di Indonesia semakin bertambah. Hal itu, kata Jokowi, antara lain perbaikan berbagai infrastruktur seperti listrik, jalan tol, pelabuhan, pembangunan one stop service nasional di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta perbaikan ruang fiskal dan penekanan inflasi.
"Kita ingin investasi terus masuk ke Indonesia. Kita menghargai tidak hanya modal yang mereka bawa, tetapi juga teknologi, sistem, dan jaringan internasional yang mereka miliki," ujar Jokowi.
Jokowi bertolak untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang dan RRT hari ini. Ia dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kenegaraan itu selama enam hari.
Turut serta dalam kunjungan kenegaraan Jokowi kali ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.
Beberapa menteri, dijadwalkan untuk bergabung dalam kunjungan kenegaraan Jokowi saat Jokowi telah tiba di Jepang. Mereka adalah Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri BUMN Rini Soewandi, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Silahkan klik Vidio di bawah ini :
Konfrensi Pers Jokowi Sebelum Bertolak ke Jepang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar