Kamis, 05 Maret 2015

Inseminasi Buatan Indonesia Diakui Dunia

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi) 

10 peserta dari Palestina foto bersama  (
(Mediaislamia.com) --- Pelatihan inseminasi buatan yang dilakukan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Kesehatan terhadap sepuluh petugas Palestina di Indonesia mendapat apresiasi. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi memuji langkah tersebut.

Pembelajaran teknologi dari Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan produksi peternakan di Palestina. Dengan begitu, Palestina dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Target pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas Palestina melalui transfer teknologi inseminasi buatan dari Indonesia. "It is not a simply training,"‎ kata Fariz, dalam siaran persnya, Kamis (5/3/2015).

Pelatihan inseminasi itu dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari-Malang yang merupakan salah satu UPT di bawah koordinasi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mulai 3-11 Maret lalu.

Pelatihan untuk kesepuluh petugas Palestina kali ini didanai melalui kerjasama dengan JICA. Program tersebut merupakan tindaklanjut dari the 2nd conference of CEAPAD (Cooperation among East Asian countries for Palestinian) pada akhir Maret 2014 di Jakarta.

Inseminasi Buatan Singosari  (kabardahlaniskan.com)
Selain Palestina, negara-negara yang pernah dilatih di Indonesia diantaranya Cambodia, Myanmar, Malaysia, Thailand, Mongolia, Filipina, Afganistan, Kyrgyztan, Kazakhstan, Papua Nugini serta Fiji. Selain itu, Timor Leste, Sudan, Kenya, Zimbabwe, Yaman, Srilanka, India, Bangladesh juga pernah dilatih Indonesia.

Sementara itu, kemampuan Indonesia di bidang inseminasi buatan baik pengetahuan maupun penguasaan teknologinya dinilai sangat memadai untuk dilakukan disseminasi ke negara lainnya. Demikian diungkapkan Dinur Krismasari, Senior Representative JICA Indonesia Office pada acara pembukaan training tersebut.

Pengembangan teknologi inseminasi buatan di Indonesia dimulai sejak tahun 1976 dengan dibangunnya Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang-Jawa Barat, yang disusul dengan pembangunan BBIB Sigosari-Malang pada tahun 1982.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar