Sabtu, 21 Maret 2015

Filipina Selatan Memanas 120 Ribu Warganya Mengungsi

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
إِن تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ
"Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun".  (QS. At Taghabun : 17) 

Warga Minando mengungsi       (unocha.org)
(Mediaislamia.com) --- Lebih 120 ribu warga Pulau Mindanao melarikan diri dari rumah-rumah mereka, akibat meningkatnya pertempuran antara tentara Filipina dengan Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF).

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan selama delapan pekan bentrokan di 13 kota di Propinsi Maguindanao dan South Cotabato, 120 ribu warga mengungsi dan berlindung di sekolah-sekolah, bangunan umum, dan madrasah, jauh dari desa mereka.

"Perkiraan jumlah pengungsi bisa lebih tinggi lagi, karena banyak orang yang mengungsi ke rumah kerabat," ujar Babar Baloch, juru bicara UNHCR.

"Jika pertempuran meluas, jumlah pengungsi dipastikan akan mencapai dua kali lipat," lanjutnya.

UNHCR memperingatakan perempuan dan anak-anak berpotensi terkena eksploitasi dan kekerasan, jika pertempuran meningkat dan berkepanjangan. Ia juga memperkirakan banyak orang terjebak dalam konflik, tanpa penghasilan, makanan, akses ke lembaga kesehatan, dan minim obat-obatan.

Sejak Januari 2015, tentara Filipina terlibat bentrok dengan BIFF -- kelompok sempalan yang menolak keputusan MILF untuk berdamai. Mereka tetap memperjuangkan negara merdeka, lepas dari Filipina. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar