Sabtu, 21 Maret 2015

BJ Habibie Masuk Jajaran Dewan Penasihat IDB

Allah subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman".  (QS. Ali Imran : 139) 

Baharuddin Jusuf Habibie    (beritabaik.web.id)
(Mediaislamia.com) --- IDB hanya memilih 13 negarawan dan ahli terkemuka dunia untuk duduk di dewan penasehat IDB.
Kiprah mantan presiden Indonesia, Baharuddin Jusuf Habibie tak pernah mati. Kali ini, mantan Menristek tersebut diangkat sebagai tim penasehat ahli Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank-IDB).

Habibie menjadi satu dari 13 ahli top dunia yang akan menjadi penasehat bagi lembaga keuangan yang dibentuk untuk negara-negara muslim tersebut.

Selain Habibe, nama-nama ahli top lainnya adalah mantan presiden Turki, Abdullan Gull, mantan Dirjen FAO Jacques Diouf, serta peraih Nobel dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus.

Mengutip laman scoop.co.nz, Jumat, 20 Maret 2015, dewan penasehat IDB ini nantinya akan memberikan saran tentang upaya mengatasi perubahan ekonomi dan pembangunan.

Islamic Development Bank Group        (old.bappenas.go.id)
Presiden IDB, Ahmed Mohammed Ali menegaskan dewan penasehat telah membawa negarawan terkemuka dan wanita dengan pengalaman di berbagai sektor ekonomi dan pembangunan internasional. Diharapkan kehadiran para ahli ini bisa membawa IDB berperan lebih banyak bagi bagi negara anggota dan masyarakat di luar keanggotaan IDB.

"Seperti yang telah kita pertemuan pertama kami hari ini di Jeddah, saya memiliki keyakinan penuh dalam kemampuan Anda untuk memangku tanggung jawab yang penting ini. Anda telah berhasil di negara dan lembaga, Anda telah unggul dengan perbedaan di sektor swasta dan publik, dan Anda telah memenangkan penghargaan tertinggi di dunia. IDB optimistis dengan jenis pengalaman dan keahlian, Anda akan datang dengan ide-ide yang akan membantu kita menghadapi tantangan abad ke-21 ," ujar Ahmad Ali.

Dalam sambutannya, mantan Presiden Indonesia, Dr Bacharuddin Jusuf Habibie, menekankan perlunya IDB memfokuskan diri pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka mencapai pembangunan yang berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar