Selasa, 24 Maret 2015

Dakwah Lewat Jurnalis Tidak Terhalang Waktu

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۚ وَيُجَادِلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ الْحَقَّ ۖ وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَمَا أُنذِرُوا هُزُوًا
"Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan".  (QS. Al Kahfi : 56) 

Sekretaris Jama'ah Muslimin-Agus Sudarmaji  (aqsaworkinggroup.com)
(Mediaislamia.com) --- Sekretaris Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Agus Sudarmaji mengatakan, kegiatan dakwah dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan lisan, tulisan dan akhlak.

Dakwah yang berkaitan dengan media massa .membantu agar pesan sampai kepada publik. “Kelebihan berdakwah melalui tulisan, bisa dilakukan di mana saja dan tidak terhalang ruang dan waktu. Penceramah dan pembaca ceramah tidak perlu berpakaian rapi karena tidak saling bertemu”.

Tidak perlu mengumpulkan orang atau tempat khusus. Serta tidak perlu disajikan hidangan seperti di pengajian umumnya. Kata ustadz Agus Sudarmaji kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ahad (22/3).

Menurutnya, dakwah melalui tulisan merupakan salah satu yang paling mudah dilakukan. Dengan dakwah tulisan penceramah bisa menulis dakwahnya di mana saja.

Pembacanya pun tak perlu repot. Bisa dibaca di mana saja dan bisa diulang kembali membacanya apabila ada pesan penting atau ada yang kurang dimengerti.

“Dakwah lewat tulisan juga menjadi solusi ketika seseorang tidak bisa mengikuti pengajian,” tambahnya.

Namun dakwah melalui tulisan ini juga memiliki kelemahan, tuturnya, karena hanya bisa dinikmati oleh orang yang bisa membaca. Seorang buta aksara tidak bisa menikmati paparan seorang penceramah lewat koran dan majalah, ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, dakwah melalui tulisan juga hanya diminati oleh orang yang biasanya sudah mengenyam pendidikan yang cukup tinggi.

Pelatihan Jurnalis    (solopos.com)
Media banyak ditempatkan sebagai alat untuk mencapai aneka macam tujuan orang-orang yang menggunakannya, khususnya dalam hal ini adalah tujuan dakwah menyampaikan informasi tentang ajaran Islam.

Media ini terbukti mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap cara pandang orang terhadap dunia sekitarnya.

“Umat Islam seharusnya bisa menempatkan media massa untuk kepentingan dakwah dari nilai-nilai Islam sehingga terbentuklah apa yang disebut media berdakwah. Media di sini berfungsi untuk kepentingan dakwah Islam. Isi yang baik akan mengajak kepada kebaikan tanpa harus ada pertentangan menjurus kepada perpecahan. Dakwah adalah sarana saling mengingatkan, sarana pendidikan bagi semua orang,” kata Ustadz Agus.

Ia menambahkan, pendekatan pada generasi muda dalam dakwah, berbeda dengan yang disampaikan kepada orang tua. “Perbedaan metode dakwah inilah membuat dakwah itu sendiri menjadi begitu dinamis,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar