Senin, 30 Maret 2015

Empat Karakter Guru Indonesia

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
حَاسِبُوْا أَنْفَسكُمْ قَبْلَ اَنْ تُحَاسَبُوْا    الترميذى
“Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain. Lihatlah terlebih dahulu atas kerjamu sebelum melihat kerja orang lain.” (HR. Tirmidzi: 2383). 

Situasi ujian sekolah        (tribunnews.com)
(Mediaislamia.com) --- Mutu pendidikan turut ditentukan oleh karakter guru dalam menyampaikan pelajaran. Setidaknya ada empat karakter guru Indonesia yang perlu dikenal.

Menurut Ketua Badan PSDMPK dan PMP Kemendikbud, Syawal Gultom, karakter pertama adalah guru yang belum menguasai subjek pembelajaran. Dia masih ragu-ragu mengenai apa yang diajarkannya.

"Karakter kedua, adalah guru yang sudah menguasai materinya namun tidak kreatif dalam mengajar," kata Syawal pada acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Pusat Pengembangan dan Tenaga Kependidikan, Sawangan Depok, Senin (30/3/2015).

Santri belajar Al Qur'an      (skpermatangtokdik.blogspot.com)
Karakter ketiga, kata Syawal, adalah guru yang sudah mampu menguasai materi serta pengajarannya, namun hatinya belum tergerak untuk membulatkan niat bahwa mengajar berarti membangun bangsa juga. Sedangkan karakter keempat adalah guru istimewa.

"Karakter yang inilah yang jarang terdapat di Indonesia. Rata-rata kita hanya memiliki guru dengan karakter satu sampai ketiga," tutur Syawal.

Mantan Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) ini mengingatkan, seorang guru perlu menanamkan nilai-nilai dalam berbagai subjek yang diajarkannya. Misalnya, seorang guru matematika. Dia tidak hanya harus bisa mengajarkan bagaimana mengerjakan soal matematika dengan baik dan benar tapi juga memberikan pemahaman mendalam.

"Guru tersebut harus bisa menjelaskan bahwa dalam mengerjakan matematika harus melalui proses yang benar karena pasti nanti hasilnya pun akan benar," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar