Sabtu, 07 Maret 2015

Wartawan : Di Amerika Yang Berbicara Kebenaran Dihukum Yang Berbohong Dihargai

Allah Subhanahu WA Ta'ala Berfirman :
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap".  (QS. Al Isra' : 81) 

Wartawan AS   (disclose.tv(
(Mediaislamia.com) --- Wartawan AS seperti mantan jurnalis CNN, Jim Clancy yang berbicara menentang kebijakan Israel di Timur Tengah kini dihukum, kata James Henry Fetzer, editor Veteran Today dan seorang pensiunan profesor di Madison, Wisconsin.

” Jim Clancy berbicara menentang Israel dan media kampanye propaganda Netanyahu adalah perkembangan yang menarik,” kata Fetzer Sabtu dalam sebuah wawancara telepon dengan Press TV.

“Sungguh ironis bahwa di Amerika Serikat, para wartawan yang berbicara kebenaran dihukum sementara mereka yang berbohong dihargai.”

Jim Clancy  (twitter.com)
Dikabarkan bahwa Clancy mengundurkan diri pada bulan Januari setelah kicauannya di Twitter membuat marah komentator pro-Israel.

Dia berhenti dari pekerjaannya setelah ia mengatakan dan menunjukkan bahwa serangan teror Charlie Hebdo di Paris diprovokasi oleh orang-orang pro-Israel.

Mantan jurnalis CNN itu mengatakan pada Jumat kemarin di Lebanon bahwa dia tidak menyesal membuat komentar anti-Israel di Twitter.

“Dalam kasus saya, saya lebih suka menggorengnya lewat Twitter untuk mengatakan kebenaran daripada bertahan tapi berbohong,” kata Clancy kepada The Daily Star.


Sementara Fetzer mengatakan, ” Saat ini banyak perdebatan tentang kebijakan dan sikap terhadap Israel dan apakah atau tidak kita harus terus memveto resolusi PBB mengutuk mereka untuk melakukan tindakan berbahaya dan praktik keji mereka.”

“Kemunafikan dan ironi di sini luar biasa,” pungkas Fetzer. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar