يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali". (QS. At Tahrim : 9)
Prabowo Subianto (politik.kompasiana.com) |
(Mediaislamia.com) --- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto angkat bicara soal eksekusi terpidana mati kelompok Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Menurutnya, Indonesia tak perlu takut dengan intervensi serta tekanan dari negara lain.
"Kalau ada tekanan dari negara-negara asing, saya kira kalau mencari negatifnya akan menjadi tekanan. Tapi kalau kita berpikir itu adalah upaya pemerintah melindungi rakyatnya, saya kira (pemerintah) melakukan kewajibannya," terang Prabowo di kediamannya, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2015).
Menurut Prabowo, eksekusi mati merupakan salah satu hak dari lembaga eksekutif dan juga hak konstitusi. Penanganan kepada kedua terpidana kasus narkoba yang akan dihukum mati ini juga harus dipikirkan baik-baik, karena dampak yang ditimbulkan dari adanya pelaku narkoba di Indonesia sangat berbahaya.
Ilustrasi - Eksekusi (riaumandiri.co) |
"Jadi hukuman mati itu masih dianggap sebagai penangkal. Tapi tentunya pelaksanaannya bisa fleksibel. Yang paling penting adalah kepentingan nasional kita. Kita pun juga berusaha membela warga negara kita yang di luar negeri," ungkapnya.
Kata dia, banyak warga negara Indonesia yang menunggu hukuman mati di luar negeri. Di mana mereka juga berharap pengampunan, keringanan atau pembebasan. "Indonesia butuh banyak kawan. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar