Senin, 20 Juli 2015

INILAH CIRI-CIRI PENGIKUT AGAMA SYI'AH



Anda harus mengetahuinya..... !!!
Ciri-ciri pengikut Syi’ah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan sejumlah cirri-ciri berikut:

1. Mengenakan songkok (sorban) hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab (sorban),hanya saja warnanya hitam.

2. Tidak shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at kecuali bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.

3. Pengikut Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali. Anda bisa saksikan videonya di:

4. Pengikut Syiah shalat bukan dengan tatacara shalat yang diajarkan oleh Rasulullah. Misalnya, orang syiah tidak bersedekap ketika shalat, tidak mengucapkan Aamiin, setelah akhir Surat Al-Fatihah, dan mereka mengutuk Abu bakar, Umar, dan aisyah ketika shalat.
Klik link videonya di sini :
http://www.youtube.com/watch?v=yR_huvJV7Os
Di youtube banyak pula video-video yang menggambarkan bagaimana mereka melakukan shalat (jangan ditiru sholatnya) :
Shalat syiah tanpa Amin dan keanehan lainya
http://www.youtube.com/watch?v=-7TEejXNfDk
Shalat Malam (pengganti Tarawih) Orang-Orang Syiah
http://www.youtube.com/watch?v=46qAKfZBbTk

5. Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

6. Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika sujud, bila mereka shalat tidak didekat orang lain.

7. Jika Anda perhatikan caranya berwudhu maka Anda akan dapati bahwa wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.

8. Anda tidak akan mendapatkan penganut Syi’ah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus Sunnah.

9. Anda juga akan melihat penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum. Dzikir mereka tidak lagi menyebut nama Allah, tapi menyebut nama Husain atau Fatimah atau ahlul bait lainnya.

10. Mereka juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat radhiyallahu anhum dan para istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

11. Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah).

12. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara satu kelompok kaum muslimin dengan kelompok lainnya, sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan sunni. Ini tentu tidak benar.

13. Anda tidak akan mendapati seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.

14.Orang Syiah tidak berpuasa pada hari Asyura tetapi mereka hanya menunjukkan kesedihan di hari tersebut.
Bahkan ada di kalangan mereka yang menganggap haram puasa karena seolah-olah bergembira atas kematian Sayyidina Husain.

15. Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila nantinya mereka menerima agama Syi’ah.

16. Orang-orang Syi’ah juga getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.

17. Syiah juga mengajarkan desakralisasi Al Qur’an. Dalam keyakinan syiah bahwa al Qur’an yang ada ini tidak asli (alias palsu) yang asli adalah mushaf Fatimah. “Syiah ini seperti liberal, mereka mengatakan al Qur’an produk budaya.
Perubahan terhadap alquran dalam pandangan mereka, sama dengan keyakinan nasikh wal mansukh dalam pandangan ahlus sunnah.

18. Model dakwah yang di gunakan orang-orang syiah dalam menyebarkan syiahnya di bumi ahlus sunnah, sering mengangkat ukhuwah Islamiyah. Tidak ada perbedaan syiah dan sunni yang penting Islam.Memberikan image netral, namun dilain kesempatan mengkritik sunni, mengkritik ulama sunni.

19. Bila dikatakan kepadanya bahwa dirinya Syiah, maka dia akan menolak disebut syi'ah dan menyatakan diri bahwa dirinya seorang muslim,atu lebih suka disebut sebagai pengikut ahlul bait Nabi,mereka berusaha membela dan mengangkat derajat ahul bait. kemudian mereka juga menghindari diskusi face to face.

20. Seorang syiah tidak boleh diberi nama atau dipanggil dengan nama Abu Bakar, Umar, Usman, Muawiyah dan Aisyah.

21. Berkeyakinan Imam-imam 12 mereka adalah maksum (bebas dari dosa-doa kecil dan besar). Bahkan ada dikalangan ulama-ulama mereka mengatakan bahawa kedudukan imam-imam 12 adalah setara bahkan ada yang kata lebih tinggi dari kedudukan Para Nabi-Nabi dan Malaikat-Malaikat yang paling hampir dengan Allah.

22. Kain kafan mayat mereka bertulis.

23. Membaca talqin dengan menyebut imam-imam 12.

24. Meletakkan gambar-gambar imam-imam 12 mereka di dalam rumah. Biasanya mereka letak di dinding rumah mereka.

25. Menghalalkan Liwath / Homoseksual
Menurut Syi’ah Suami halal meliwat (menggauli dubur) isteri.

26. Tidak sholat tarawih berjamaah dan menganggap amalan itu bid’ah sesat.
Jika ada Orang syiah yang berteraweh itu bermakna mereka bertaqiah (pura-pura).

27. Mereka lebih banyak menyebut nama-nama imam-imam mereka dari pada menyebut kalimah Allah terutama ketika mereka ditimpa musibah.

28. Setiap kali menyambut hari peringatan seperti peringatan terbunuhnya Saidina Ali bin Abi Tolib dan peringatan terbunuhnya Husein bin Ali, pengikut syiah akan melakukan upacara-upacara yang menunjukkan kesedihan mereka terhadap musibah-musibah yang menimpa ahlul bait. Dalam merayakan ritual ini cara mereka berbeda-beda sesuai tempat asal mereka.

29. Dalam pembahasan kajian fikih yang diadakan selalu saja mengangkat pendapat Mazhab Ahlul Bait sebagai pengganti kata Syiah. Kalangan ini akan menyampaikan bahwa pendapat Abu Hanifah, Malik, Syafi’i dan Ahmad demikian. Adapun menurut pendapat Ahlul Bait demikian. Dan yang rajih adalah pendapat Ahlul Bait. Atau menggunakan kalimat yang semisalnya; madzhab keluarga Nabi, pendapat Amirul Mukminin Ali dan seterusnya.

30. Mereka sering memakai istilah madzhab kelima yaitu, imam jafar ash shadiq. Bahkan madzhab fikih yg paling hebat dan menjadi guru imam abu hanifah, menurut pandangan mereka

31. Senantiasa mengangkat isu untuk mencintai Ahlul Bait versi Syiah yakni keluarga Nabi jalur Keturunan Ali bin Abi Thalib RA saja.

32. Mengatakan Sahabat Muawiyah bin Abi Sofyan RA bukan sahabat Nabi saw, seorang munafiq dan berbagai celaan lainnya.

33. Menyampaikan bahwa dalam riwayat Imam Bukhari ada para perawi Syi’ah. Siapa yang menghujat atau menyesatkan Syi’ah berarti menghujat Bukhari.

34. Memberikan pernyataan bahwa Syiah itu tidak sesat, Syiah dan Sunni itu sama, tidak perlu untuk diperdebatkan. Mereka sering berkampanye bahwa perbedaan syiah dan ahlus sunnah adalah perbedaan furuiyyah dan ijtihadiyyah.

35. Mereka menganggap ahlus sunnah baik sangka terhadap sahabat Nabi, sedangkan mereka sangat kritis terhadap sahabat Nabi.

36. Mereka membanggakan konsep kepemimpinan / imamah dalam syiah lebih bagus daripada ahlus sunnah.
37. Mereka kompak menyampaikan ke masyarakat bahwa syiah mereka tidak sama dengan syiah yg di iran atau di suriah.

38. Mereka mengklaim bahwa ajaran syiah lebih diterima di masyarakat daripada ajaran sunnah, buktinya banyak perayaan syiah yg diamalkan masyarakat.

39. Mereka sering mengunakan buku buku ahlus sunnah dalam dakwahnya, seperti shahih bukhari , tafsir ibnu katsir, tapi hanya sekedar formalitas.

40. Mereka menghasut masyarat untuk menjauhi dan memusuhi sunnah dan ahlus sunnah dengan istilah AJARAN WAHHABI.

41. Silahkan anda tambahkan ciri-ciri lainnya ...... ???

Ciri-ciri mereka sangat banyak. Sekalipun dalam kondisi syiah minoritas, anda sulit untuk menjumpai ciri itu, karena mereka bertaqiyah. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini. Namun cara yang paling praktis ialah dengan memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika Anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila Anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.

Dengan hati yang terang, kaum muslimin Ahlus Sunnah dapat mengenali pengikut Syi’ah dari wajah hitam mereka karena tidak memiliki keberkahan. Jika Anda perhatikan wajah mereka maka Anda akan membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman bagi siapa saja yang mencela dan menyepelekan al-Quran dan para sahabat radhiyallahu anhum, serta para ibunda kaum Muslimin (yaitu istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang dijanjikan surga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita memohon hidayah kepada Allah untuk kita dan mereka semua.

Wallahu a’lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar