Kaparot, Ritula Yahudi haredi |
Konservatif, mengutip arti kata itu dalam kamus bahasa Indonesia pada situs kbbi.web.id, artinya; kolot; bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yg berlaku.
Kelompok Yahudi Haredi adalah kelompok Yahudi Ortodoks yang paling konservatif, pengikut Yahudi atau Yahudisme Haredi dijuluki sebagai Haredi.
Kadang-kadang mereka disebut juga dengan "ultra-Ortodoks", walaupun mereka sendiri sebenarnya tidak mau dinamai dengan sebutan itu.
Haredi hanya mengakui garis keturunan yahudi yang lahir dari rahim wanita yahudi yang menikah dengan pria yahudi, selain itu mereka tidak mengakui. Berbeda dengan beberapa sekte lain dikalangan Yahudi yang masih mengakui garis Yahudi walaupun sudah ada campuran dengan yang bukan darah Yahudi.
Komunitas mereka banyak berada di
Menurut seorang pemerhati Judaism yang juga seorang Master Judaic Studies, Chaviva Gordon-Bennett, kata Haredi berasal dari bahasa Ibrani (Harada) yang artinya “karena takut” dan dapat definisikan sebagai “one who trembles in awe of God" (Gemetar karena takjub pada tuhan). Haredi meyakini bahwa tuhan telah menulis kitab Taurat, mereka ketat sekali mengamalkan Hukum Yahudi (disebut halaska) dan menolak mencampurkan dengan hal-hal yang sifatnya kontemporer.
Para Wanita Haredi Memakai Cadar |
Kehidupan mereka hanya seputar mempelajari Taurat, berdo’a dan bergaul dengan keluarga.
Mereka menjauhi Televisi, internet, film, dan hal-hal modern lain. Mereka cenderung memilikiperekonomian sendiri, sistem pendidikan, pelayanan kesehatan, dan lembaga-lembaga kesejahteraan yang melayani pinjaman bebas bunga untuk keperluan rumah tangga. Di IsraelHaredi dibebaskan dari wajib militer.
Pakaian khas Haredi membantu untuk mengisolasi komunitas mereka. Mereka berpakaianseperti nenek moyang mereka di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19.
Wanita Haredi tak akan berbicara dengan pria yang bukan anggota keluarganya (dalam islam mahromnya). Mereka tidak bersalaman dengan lawan jenis kecuali keluarganya atau saudara sekandung. Sistem di sekolah yahudi orthodoks juga memisahkan ruangan dan aktifitas antara murid wanita dan pria.
Fenomena kelompok yang satu ini sebenarnya relatif baru, asal usul tepatnya sulit dilacak. Ketika ide Zionisme muncul pada tahun 1890, para elit Yahudi mulai mengajak dan merekrut pendukung paham Zionisme pada kaum Yahudi baik di Eropa dan Amerika, sebagian besar orang Yahudi ortodoks kala itu menentang, karena mereka percaya bahwa negara Yahudi akan muncul dengan campur tangan “ilahi”. Dari situlah kelompok-kelompok kenservatif Yahudi bermunculan.
Pada abad ke-19, akibat arus industrialisasi yang terjadi di Eropa, menyebabkan lahirnya kelompok-kelompok Yahudi yang anti sekulerisme dan mereka mengisolasi diri. Pimpinan Haredi yang ternama pada era itu adalah tokoh-tokoh di Eropa Timur seperti Rabbi Chaim Volozhin (1749-1821) dan Rabbi Yisrael Meir Kagan, atau lebih dikenal dengan nama Chofetz Chaim (1838-1933).
Kandidat doktor jurusan Studi Budaya (Cultural Studies) di Universitas Minnesota, AS, yang mempelajari literatur perbandingan tentang budaya Yahudi, Raysh Weiss, memaparkan fenomena gerakan Yahudi ultra-ortodoks terjadi di Polandia pada tahun 1912. TerbentuknyaAgudas Yisroel, yaitu sebuah gerakan sosial Yahudi adalah salah satu tanda munculnyaperlawanan dari kelompok Yahudi ultra-ortodoks.
Organisasi ini berfungsi sebagai payung Yahudi ultra-ortodoks yang menentang gerakan Zionis.Dalam buku Kebiadaban Zionisme Israel: Kesaksian Orang-Orang Yahudi yang disusun oleh Haris Priyatna, disebutkan kaum ultra-ortodoks menentang Zionisme dengan sengit. Bahkan pada tahun 1924, salah satu tokoh mereka, seorang anggota komite eksekutif, Jacob Israel de Haan dibunuh oleh tentara Haganah. Hingga kini kelompok mereka masih aktif melakukan aksi menolak paham Zionisme.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar