Sabtu, 18 Juli 2015

Kaparot, Ritual Salah Satu Sekte Yahudi

Kaparot, Ritula Yahudi haredi
Konservatif, mengutip arti kata itu dalam kamus bahasa Indonesia pada situs kbbi.web.id, artinyakolot; bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan tradisi yg berlaku.

Kata konservatif adalah gambaran yang tepat dari kelompok Yahudi yang satu ini, mereka sangat kuat memepertahankan tradisi dan keyakinan mereka. Kelompok yahudi ini biasanya disebut Yahudi Haredi(Charedi/Chareidi) atau Haredim.

Kelompok Yahudi Haredi adalah kelompok Yahudi Ortodoks yang paling konservatif, pengikut Yahudi atau Yahudisme Haredi dijuluki sebagai Haredi

Kadang-kadang mereka disebut juga dengan "ultra-Ortodoks", walaupun mereka sendiri sebenarnya tidak mau dinamai dengan sebutan itu.

Haredi hanya mengakui garis keturunan yahudi yang lahir dari rahim wanita yahudi yang menikah dengan pria yahudi, selain itu mereka tidak mengakui. Berbeda dengan beberapa sekte lain dikalangan Yahudi yang masih mengakui garis Yahudi walaupun sudah ada campuran dengan yang bukan darah Yahudi.

Komunitas mereka banyak berada di Israel, Amerika Utara dan Eropa Barat. Diperkirakan populasi mereka saat ini berjumlah 1,3 sampai 1,5 juta jiwa. Tidak adanya yang menikah beda agama (Baca; Haredi) dan tingkat kelahiran yang tinggi, jumlah mereka berkembang pesat, kelompok mereka semakin bertambah dengan adanya sejumlah Yahudi sekuler yang mengadopsi gaya hidup Haredi.


Menurut seorang pemerhati Judaism yang juga seorang Master Judaic Studies, Chaviva Gordon-Bennett, kata Haredi berasal dari bahasa Ibrani (Harada) yang artinya “karena takut” dan dapat definisikan sebagai “one who trembles in awe of God" (Gemetar karena takjub pada tuhan). Haredi meyakini bahwa tuhan telah menulis kitab Taurat, mereka ketat sekali mengamalkan Hukum Yahudi (disebut halaska) dan menolak mencampurkan dengan hal-hal yang sifatnya kontemporer.
Para Wanita Haredi Memakai Cadar
Haredi mengisolasi diri dari masyarakat luas, mereka membatasi kontak dengan dunia luar

Kehidupan mereka hanya seputar mempelajari Taurat, berdo’a dan bergaul dengan keluarga.
Mereka menjauhi Televisi, internet, film, dan hal-hal modern lain. Mereka cenderung memilikiperekonomian sendirisistem pendidikanpelayanan kesehatandan lembaga-lembaga kesejahteraan yang melayani pinjaman bebas bunga untuk keperluan rumah tanggaDi IsraelHaredi dibebaskan dari wajib militer.

Pakaian khas Haredi membantu untuk mengisolasi komunitas merekaMereka berpakaianseperti nenek moyang mereka di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19


Para lelaki cenderung memakai jas hitam dengan kemeja putihdan menutupi kepala merekadengan topi warna hitam bertepi lebarPara pria juga umumnya memiliki jenggot. Sedangkan wanitanya berpakaian tertutup, lengan dan kaki tertutup, dan setelah menikah mereka menutup rambut dengan wig, topi, kerudung, bahkan cadar.

Wanita Haredi tak akan berbicara dengan pria yang bukan anggota keluarganya (dalam islam mahromnya). Mereka tidak bersalaman dengan lawan jenis kecuali keluarganya atau saudara sekandung. Sistem di sekolah yahudi orthodoks juga memisahkan ruangan dan aktifitas antara murid wanita dan pria.


Salah satu ritual mereka disebut Kaparot, yaitu sebuah tradisi ritual keagamaan Yahudi yang dilakukan pada hari Libur Besar. Ritual itu dilakukan sebagai penghapusan dosa. Praketiknya dengan memegang pundak ayam dan memutar-mutarkan ke leher tiga kali. Hal itu diyakini untuk memindahkan dosa-dosa kepada ayam, kemudian ayam dipotong dan berikan kepada kaum miskin untuk dimakan pada perayaan sebelum hari raya Yom Kippur, hari yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi.

Fenomena kelompok yang satu ini sebenarnya relatif baru, asal usul tepatnya sulit dilacak. Ketika ide Zionisme muncul pada tahun 1890, para elit Yahudi mulai mengajak dan merekrut pendukung paham Zionisme pada kaum Yahudi baik di Eropa dan Amerika, sebagian besar orang Yahudi ortodoks kala itu menentang, karena mereka percaya bahwa negara Yahudi akan muncul dengan campur tangan “ilahi”. Dari situlah kelompok-kelompok kenservatif Yahudi bermunculan.


Pada abad ke-19, akibat arus industrialisasi yang terjadi di Eropa, menyebabkan lahirnya kelompok-kelompok Yahudi yang anti sekulerisme dan mereka mengisolasi diri. Pimpinan Haredi yang ternama pada era itu adalah tokoh-tokoh di Eropa Timur seperti Rabbi Chaim Volozhin (1749-1821) dan Rabbi Yisrael Meir Kagan, atau lebih dikenal dengan nama Chofetz Chaim (1838-1933).

Kandidat doktor jurusan Studi Budaya (Cultural Studies) di Universitas Minnesota, AS, yang mempelajari literatur perbandingan tentang budaya Yahudi, Raysh Weiss, memaparkan fenomena gerakan Yahudi ultra-ortodoks terjadi di Polandia pada tahun 1912. TerbentuknyaAgudas Yisroel, yaitu sebuah gerakan sosial Yahudi adalah salah satu tanda munculnyaperlawanan dari kelompok Yahudi ultra-ortodoks.

Organisasi itu dibuat untuk menghadang arus sekularisasi yang semakin meningkat di kalanganYahudi di seluruh duniaAgudas Yisroel bertujuan menjaga dan memelihara ajaran Taurat,dibentuk atas koalisi kelompok Yahudi Hasidim dan Mitnagdim, yaitu dua kubu utama YahudiHaredi yang sebelumnya berseteru. 

O
rganisasi ini berfungsi sebagai payung Yahudi ultra-ortodoks yang menentang gerakan Zionis.Dalam buku Kebiadaban Zionisme Israel: Kesaksian Orang-Orang Yahudi yang disusun oleh Haris Priyatna, disebutkan kaum ultra-ortodoks menentang Zionisme dengan sengit. Bahkan pada tahun 1924, salah satu tokoh mereka, seorang anggota komite eksekutif, Jacob Israel de Haan dibunuh oleh tentara Haganah. Hingga kini kelompok mereka masih aktif melakukan aksi menolak paham Zionisme.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar