Rabu, 15 Juli 2015

Baru Menghadapi Hamas PM Netanyahu Sudah "Mati Kutu"

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ ۚ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ ۚ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya".    (QS. Al Baqarah : 206) 

Netanyahu Mati Kutu hadapi Hamas       (firstpost.com)
(Mediaislamia.com) --- “Tak ada asap tanpa api”. Pengakuan mengejutkan Israel akan adanya sandera Israel yang ditawan oleh Hamas yang masih bungkam soal ini secara resmi. Hamas dengan tenang ingin mematangkan deal perjanjian pertukaran tawanan melalui negara di kawasan regional dan internasional.

Namun pengakuan Israel ini muncul secara resmi pertama kali disertai permintaan Menhan Israel Moshe Ya’alon kepada Hamas agar membebaskan dua serdadunya yang disandera dan jasad tentara. Maka Khaleed Meshaal, kepala biro Hamas menyatakan secara resmi bahwa tuntutan Israel itu resmi disampaikan melalui mediator Eropa tanpa menjelaskan sikap Hamas seperti apa. Pengakuan Israel bersamaan dengan peringatan satu tahun agresi Israel ke Jalur Gaza.

Sebelum pengakuan Israel ini, banyak bocoran soal adanya perundingan tidak langsung antara Hamas – Israel untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang. Selain Israel juga mengeluarkan ancaman akan mengagresi Jalur Gaza lagi. Hamas membalas ancaman itu dengan parade militer dan menegaskan kesiapan menghadapi agresi. Hamas memamerkan dua roket yang canggih untuk menunjukkan kemampuan pertempurannya.

Kepala Militer Zionis      (hidayatullah.com)
Namun yang menarik perhatian adalah pejuang Brigade Al-Qassam yang memasang replika kendaraan pengangkut militer di lapangan Palestina di Gaza yang dinaiki oleh replika serdadu Israel Shaul Aron membawa namanya dan nomer kartu identitas pribadinya di tangannya serta replika dua kalung dengan tanda tanya. Sebagian pengamat membaca bahwa Hamas menawan empat serdadu Israel yang masih hidup tidak termasuk jasad. Hamas hanya mau memberikan rincian soal sandera itu jika Israel membebaskan terlebih dulu tawanan bebas Palestina pada perjanjian pertukaran Shalit terakhir yang ditangkap Israel lagi untuk dibebaskan. 

Terlepas bocoran dari Israel soal perundingan ini, jalur mediasi tanpaknya terbuka. Toni Blair dua kali bertemu dengan Meshal di Doha Qatar sebelum mundur dari ketua tim kuartet. Sejumlah delegasi Eropa juga mengunjungi Jalur Gaza termasuk delegasi Jerman yang dikenal memiliki peran sentral dalam perjanjian pertukaran Shalit, juga peran Turki negara lain.

Ada yang menyatakan, perundingan soal ini memakan waktu lama. Perjanjian Shalit misalnya, membutuhkan waktu hingga dua tahun. Namun ada yang meyakini bahwa perundingan sudah berlangsung dan pengumumannya tinggal persoalan waktu saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar