Senin, 27 Juli 2015

Bertemu PM Inggris, Jokowi Bahas Visa, Perdagangan Hingga Ekstremisme

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya".   (QS. Al Maidah : 2) 

David Cameron tiba di Jakarta       (news.liputan6.com)
(Mediaislamia.com) --- Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Inggris David Cameron. Dalam kesempatan itu, kedua kepala pemerintahan membahas beberapa hal, dari soal visa, perdagangan hingga perlawanan terhadap gerakan ekstrem.

"Bebas visa Inggris bagi WNI. Isu ini telah dibahas dalam pertemuan terbatas tadi," ujar Presiden Jokowi selepas pertemuan di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (27/7).

Menanggapi permintaan Jokowi, Cameron menjanjikan perkembangan pembebasan visa bagi WNI. Ia pun mengaku bersyukur karena Indonesia membebaskan visa bagi warga negara Inggris yang ingin berkunjung ke Tanah Air.

"Seperti yang kami diskusikan sebelumnya, saya pikir kita bisa membuat progres untuk masalah visa. Kami sangat bersyukur atas adanya akses bebas visa untuk warga negara Inggris dan kami akan mengupayakan pembebasan visa diplomasi untuk WNI," kata dia.

Selain soal visa, Jokowi pun sempat mengutarakan soal komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi dengan Inggris. Jokowi mengatakan ia berharap Inggris dapat memberlakukan tarif masuk yang lebih rendah bagi produk Indonesia seperti kayu, pakaian, kopi dan produk perikanan.

Jokowi dan David  (jurnal-nusantara-online.blogspot.com)
"Dan Indonesia juga akan memulai kembali pembahasan CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dengan Uni Eropa tahun ini," ujar sang Presiden.

Persoalan gerakan ekstrem juga disinggung oleh Cameron di Istana. "Saya juga berpendapat kita menghadapi tantangan besar untuk memerangi ekstremisme," ujar Cameron. 

Di dalam negeri, isu esktremisme menjadi salah satu agenda Cameron, mengingat banyaknya pemuda Inggris yang bergabung dengan kelompok militan ISIS di Irak dan Suriah.

Minggu lalu, Cameron mengumumkan aturan baru yang memungkinkan para orang tua membuat paspor anak mereka tidak berlaku lagi. Sejauh ini, ditengarai ada 700 lebih pemuda Inggris yang bergabung ISIS. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar