Kamis, 23 Juli 2015

Hudhair Yang Pernah Mencium Pinggul Rasulullah

Usaid bin Hudhair radhiyallahu ‘anhu adalah seorang pemuda yang cerdas dan cemerlang otaknya. Beliau adalah seorang sahabat besar dari kalangan Anshar. Nama lengkapnya adalah Usaid bin Hudhair bin Simak bin Atik bin Nafi’ bin Ummul Qais bin Zaid bin Abdul Asyhal. Ayah beliau juga seorang pahlawan yang terhormat dan dita’ati.

Usaid memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

1. Termasuk tiga orang sahabat besar dari kalangan Anshar selain Sa’ad bin Mu’adz dan ‘Abbad bin Basyar.

2. Allah memberikan kelebihan kepadanya dengan suara yang merdu ketika membaca Al-Quran. Karena merdu dan indahnya suara Usaid, sampai malaikat mendekatinya khusus untuk mendengarkan bacaan Usaid.

3. Tongkat yang dibawanya bisa bersinar di kegelapan malam.
Dalam hadits riwayat Bukhari diterangkan bahwa: Usaid bin Hudhair dan seorang laki-laki Anshar berbincang-bincang di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sampai larut malam. Kemudian keduanya pulang dengan membawa tongkatnya masing-masing. Ternyata tongkat tersebut bisa menyinari selama dalam perjalanannya, sehingga ketika salah seorang dari keduanya berpisah di jalan, maka tetaplah bersinar tongkatnya yang lain (yang satu) dan terus berjalan hingga sampai ke rumah (keluarganya).

4. Pernah mencium pinggul Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Dari Abdurrahman bin Abi Laila dari bapaknya ia berkata: “Usaid bin Hudhair adalah seorang laki-laki yang shalih, lucu dan tampan. Tatkala ia berbincang-bincang dengan kaum di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan menjadikan mereka tertawa. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memukul lambungnya, dan ia berkata: “ Anda telah sakiti aku, maka aku balas qishas ya Rasulullah, sesungguhnya Anda berpakaian sedangkan saya tidak berbaju.”
Abi Laila berkata: Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengangkat bajunya dan dipeluklah oleh Usaid kemudian dicium pinggulnya seraya berkata: “ Sungguh demi Bapak dan Ibuku, inilah yang saya kehendaki ya Rasulallah.” (Riwayat Hakim)

5. Pahlawan di hari Saqifah
Tak lama setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, segolongan orang Anshar yang dipimpin oleh Sa’ad bin Ubadah mengumumkan bahwa mereka lebih berhak memegang khilafah. Sewaktu debat dan tukar pendapat semakin memanas, maka Usaid pun berpidato yang ditujukan kepada kaumnya golongan Anshar, “ Tuan-tuan semua tahu, bahwa Rasulullah berasal dari golongan Muhajirin. Dan seseungguhnya kita adalah pembela Rasulullah, maka kewajiban kita sekarang adalah membela khalifahnya.”

Maka demikianlah, akhirnya ucapan Usaid dalam pidatonya itu menjadi obat yang mujarab untuk menenangkan suasana kembali.

Wafatnya

Usaid bin Hudhair wafat pada bulan Sya’ban tahun 20 H di Baqi’. Salah seorang yg mengangkat jenazah Usaid ke kuburannya adalah Amiirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Ini menunjukkan keutamaan seorang sahabat Nabi yang salih, cerdas akalnya, dan bijaksana dalam ucapannya.


(MediaIslamia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar