Selasa, 21 Juli 2015

Tragedi Tolikara, Papua Merdeka atau Indonesia Jatuh di Mata Dunia

Allah Subhanahu Waa Ta'ala Berfirman :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".   (QS. Al Baqarah : 126) 

Kapolri tiba di Tolikara Papua   (m.tribunnews.com)
(Mediaislamia.com) --- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian meminta masyarakat Indonesia, khususnya Ibu Kota Jakarta untuk tidak terpancing terprovokasi dalam menyikapi kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua saat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Ada beberapa kelompok yang menginginkan kemerdekaan di Papua, dan saya harap warga Jakarta jangan ada yang terpancing," kata Tito saat ditemui awak media di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/7/2015).

Dalam peristiwa tersebut, dirinya menduga ada pihak pro-kemerdekaan yang terlibat. Namun dia tidak mau menyebutkan siapa kelompok tersebut, dikarenakan kasus itu masih diselidiki Polda Papua. [Baca: Polisi Sudah Kantongi Calon Tersangka Insiden Tolikara]

"Saya tidak mau menyebutkan orangnya tapi selalu kelompok-kelompok yang pro-kemerdekaan itu berusaha masuk ke berbagai jaringan dan segmen di Papua. Mereka juga berusaha masuk ke situ termasuk ke kalangan birokrat, sehingga ini jadi sasaran penyidikan yang ada di sana," beber Tito.

Di samping itu, Pangdam Jaya Agus Sutomo sudah melakukan pantauan langsung bersama pihak kepolisian guna melakukan langkah-langkah preventif proaktif agar tidak ada yang terpancing. "Tolikara ibarat petasan, sumbunya panjang, pada akhirnya petasan itu meledak. Nah kita ini harus bertanggung jawab padamkan sumbu api," timpal Agus.

"Kapolri dan Muspida sudah turun ke lapangan. Kami harus utamakan kepentingan nasional. Maunya mereka kejadian di mana-mana biar Indonesia jatuh di mata dunia. Yang rugi kita semua sehingga suatu saat menjadi tamu di rumah sendiri," tandas dia.


Silahkan klik Vidio di bawah ini :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar