Hamas menekankan bahwa faksi perlawanan di Tepi Barat tahu bagaimana menanggapi pelanggaran kesucian masjid Al-Aqsa setelah ratusan tentara “Israel” dan pemukim Yahudi menyerbu kompleks masjid itu untuk menandai liburan Tisha B’Av, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Senin (27/7/2015).
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Ahad (26/7), Hamas mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian “Israel”, Uri Ariel, berada di garis depan bersama para pemukim menyerbu Al-Aqsa. Ini mengingatkan kepada Ariel dimana Hamas dan operasinya sempat mengguncang “Israel” setelah Perdana Menteri “Israel” Ariel Sharon juga pernah menyerbu Masjid Al-Aqsa.
Hamas menekankan bahwa serangan “Israel” baru-baru ini ke Al-Aqsa merupakan hal yang memalukan bagi mereka yang terlibat dalam koordinasi keamanan dengan pendudukan “Israel”.
Hamas meminta kepada Otoritas Palestina dan Fatah untuk tidak membatasi kegiatan Faksi Perlawanan di Tepi Barat, dan melepaskan semua pejuang Faksi Perlawanan yang ditahan di penjara-penjara Otoritas Palestina.
Hamas menyerukan kepada warga Palestina di Tepi Barat untuk bangkit melawan agresi “Israel” di Al-Aqsa.
Hamas juga memuji ketabahan para jama’ah di Al-Aqsa yang berani berdiri melawan para pemukim Yahudi.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa para pemukim melemparkan Al-Quran yang berada di masjid dan menyerang jama’ah perempuan.
Hamas mengatakan bahwa pendudukan “Israel” telah melampaui batas, dan mereka akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan.
sumber: arrahmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar