Senin, 20 Juli 2015

PM Netanyahu Sebar Isu Bunuh Diri Gagal Cegah Nuklir Iran

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu".    (QS. An Nisa : 29) 

Netanyahu tampak prustasi       (hidayatullah.com)
(Mediaislamia.com) --- PM Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan mengancam akan bunuh diri jika Israel gagal meyakinkan AS dan negara-negara nuklir untuk membatalkan perjanjian nuklir dengan Iran.

Surat kabar Haaretz, mengutip juru bicara Netanyahu, memberitakan sang perdana menteri juga yakin Israel benar-benar terancam oleh perjanjian nuklir Iran. Netanyahu juga menginstruksikan militernya untuk meningkatkan keamanan negara.

"Kata juru bicara perdana menteri Israel, Netanyahu berencana bunuh diri jika gagal mengejar opsi tersisa, yaitu melobi Kongres AS untuk tidak meratifikasi pernjanjian nuklir Iran," tulis Haaretz.

Bukan kali pertama Netanyahu memperingatkan AS dan lima negara nuklir akan bahaya nuklir Iran. Tel Aviv ingin AS tidak mencapai kesepakatan apa pun, karena Israel yakin Tehran diam-diam akan mengembangkan nuklir.

Opsi yang tersisa bagi Israel adalah membujuk sebagian besar anggota Kongres AS untuk tidak meratifikasi perjanjian itu. Sasaran lobi Yahudi adalah anggota Kongres dari Partai Demokrat, karena mereka yakin Partai Republik telah berada di genggamannya.

Israel takut Iran akan membuat Bom      (aneukaceh.ga)
Yossi Verter, reporter Haaretz, mengatakan Netanyahu mengatakan; "Hancurkan fasilitas nuklir yang tersebar di seluruh Iran. Netanyahu kini ingin menghancurkan hubungan AS-Israel yang tersisa."

Netanyahu seolah tidak percaya dengan pernyataan Presiden Barrack Obama bahwa Israel tidak akan memiliki senjata nuklir, dan Menhan AS Ashton Carter berjanji menyerang Tehran jika membahayakan negeri Yahudi.

Tzipi Hotovely, wakil menteri luar negeri Israel, menuruh negara-negara Barat menyerah kepada Iran.

"Kesepakatan itu adalah penyerahan sejarah oleh Barat kepada Iran," ujar Hotovely dalam Twitter-nya. "Israel akan bertindak dengan segala cara untuk agar perjanjian itu tidak diratifikasi." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar