وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka". (QS. Al Baqarah : 120)
Bustamin Utje (mirajmews.com) |
(Mediaislamia.com) --- Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam menyampaikan pernyataan sikap terkait isu penutupan beberapa website Islam yang dianggap mengandung unsur radikalisme juga mengenai krisis Yaman.
Amir majelis ukhuwah, Bustamin Utje menyatakan pernyataan sikap tersebut sebagai bentuk nasehat kasih sayang kepada rakyat Indonesia, khususnya Muslimin agar tetap menjaga persatuan dan keharmonisan dengan pemerintah.
“Inti kekuatan bangsa kita adalah persatuan antara kaum muslimin dengan pemerintah. Jika kedua pihak ini tidak bersatu, maka pastinya akan terjadi krisis yang sangat merugikan rakyat Indonesia sendiri,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (2/4).
Selanjutnya, pemerintah agar tetap melakukan tugasnya dengan bertindak arif, bijak, selektif dan obyektif dengan tetap mengacu kepada aturan yang berlaku dan tetap menjamin kebebasan berpendapat sebagai konsekuensi negara demokrasi.
Menyinggung krisis Yaman, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyatakan agar umat Islam segera sadar bahwa musuh sesungguhnya yang termaktub dalam al Qur’an adalah kaum Yahudi dan Nasrani.
Kepada segenap ulama dan zuama di manapun berada untuk senantiasa membimbing umat agar tidak terjebak skenario Zionis dan para sekutunya serta tetap bersatu padu menghadapi rekayasa dan skenario global (Islamophobia) yang ingin melemahkan umat.
Amir majelis ukhuwah, Bustamin Utje menyatakan pernyataan sikap tersebut sebagai bentuk nasehat kasih sayang kepada rakyat Indonesia, khususnya Muslimin agar tetap menjaga persatuan dan keharmonisan dengan pemerintah.
“Inti kekuatan bangsa kita adalah persatuan antara kaum muslimin dengan pemerintah. Jika kedua pihak ini tidak bersatu, maka pastinya akan terjadi krisis yang sangat merugikan rakyat Indonesia sendiri,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (2/4).
Selanjutnya, pemerintah agar tetap melakukan tugasnya dengan bertindak arif, bijak, selektif dan obyektif dengan tetap mengacu kepada aturan yang berlaku dan tetap menjamin kebebasan berpendapat sebagai konsekuensi negara demokrasi.
Menyinggung krisis Yaman, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyatakan agar umat Islam segera sadar bahwa musuh sesungguhnya yang termaktub dalam al Qur’an adalah kaum Yahudi dan Nasrani.
Kepada segenap ulama dan zuama di manapun berada untuk senantiasa membimbing umat agar tidak terjebak skenario Zionis dan para sekutunya serta tetap bersatu padu menghadapi rekayasa dan skenario global (Islamophobia) yang ingin melemahkan umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar