Sabtu, 18 April 2015

Jerman Dibalik Pengembangan Nuklir Israel

Allah Subhanahu Wa aTa'ala Berfirman :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ
"Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas".  (QS. Al Maidah : 78)

Jerman dan Israel      (islampos.com)
(Mediaislamia.com) --- Jerman Barat diam-diam telah membantu dan mendanai perkembangan senjata nuklir Israel pada tahun 1960, sebuah laporan terbaru mengatakan.

Pemerintah mantan Kanselir Jerman Konrad Adenauer secara sembunyi-sembunyi menyalurkan ratusan juta dolar bagi program nuklir Israel, kata sebuah laporan yang diterbitkan di harian Jerman, Die Welt, pada Selasa (14/4/2015).

Menurut laporan itu, kesepakatan informal dibuat ketika mantan Presiden Israel Shimon Peres bertanggung jawab atas proyek senjata nuklir rezim Israel.

Pada tanggal 14 Mei 1960, Adenauer bertemu dengan perdana menteri Israel saat itu, David Ben-Gurion, di Hotel Waldorf Astoria New York. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa total 500 juta dolar diberikan kepada Israel dengan kedok pinjaman selama 10 tahun untuk pengembangan fasilitas nuklir Dimona di gurun Negev, Israel.

Nuklir Israel       (senjata-militer-dunia.blogspot.com)
AS baru-baru ini merilis dokumentasi dari penilaian pada tahun 1987 terhadap kemampuan senjata nuklir Israel, menyusul permintaan penyelidikan oleh Freedom of Information Act.

Dokumen itu menganggap laboratorium penelitian nuklir Israel dan fasilitas nuklir AS sama-sama melakukan penelitian senjata.

Fasilitas nuklir Soreq dan Dimona adalah setara sebagai fasilitas penelitian senjata nuklir.

Rezim Israel, secara luas diyakini memiliki antara 200 – 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya. Mereka menolak inspeksi fasilitas nuklir atau bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir Internasional. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar