Rabu, 22 April 2015

Pertemuan Parlemen Asia-Afrika Awali Sejarah di KAA ke 60

Allah Subhanahu Wa aTa'ala Berfirman :
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".  (QS. Ali Imran : 110) 

Pertemuan Parlemen di KAA ke-60        (dpr.go.id)
(Mediaislamia.com) --- Hari ini akan menjadi sejarah, karena lahirnya pertemuan parlemen antarnegara pertama di dunia. Beruntung, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam acara bernama Konferensi Parlemen Asia-Afrika atau Asia-Africa Parliamentary Conference to Commemorate The 60th Asian African Confrence tersebut.

Bertempat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, acara ini akan dihadiri oleh 33 negara yang terdiri dari 30 parlemen dan 3 perwakilan negara. Semuanya akan berdialog tentang ekonomi, politik, sosial, dan budaya global.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB, Kamis (23/4/2015) itu tambah spesial karena akan menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pembicara utama.

Ketua DPR RI, Setya Novanto dalam keterangan persnya mengatakan bahwa konferensi tersebut dihelat dalam rangka menjalankan amanat UU MD3 Pasal 69 Ayat (2) tentang fungsi DPR, yakni mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan politik luar negeri.

"Melalui konferensi ini, DPR RI percaya bahwa keterlibatan Asia dan Afrika secara komprehensif perlu dilakukan dengan membuka jalan bagi keterlibatan antarparlemen, terutama untuk mempertajam kerangka kerja sama," tegas Setya.

 Jokowi buka konfrensi Parlemen AA    (antaranews.com)
Setnov kemudian membeberkan beberapa tujuan penyelenggaraan Konfrensi Parlemen Asia-Afrika seperti berikut.

1. Sebagai forum parlemen Asia dan Afrika dalam menyamakan perspektif dan solusi bagi tantangan Asia dan Afrika di masa depan.

2. Untuk konsolidasi dan penguatan peran parlemen dalam membangun Kerjasama Selatan-Selatan dalam konteks New Asia Africa Strategic Partership (NAASP).

3. Menyalurkan perspektif parlemen negara-negara Asia-Afrika dalam penajaman agenda pembangunan global pasca 2015.

Selain itu, pertemuan itu juga akan membahas isu kemerdekaan Palestina, "Hingga kini Palestina masih memperjuangkan cita-cita untuk merdeka. Masalah Palestina adalah amanat pembukaan UUD 1945 yang boleh jadi menjadi satu-satunya masalah klasik terkait hak menentukan nasib sendiri (self-determination) yang belum terselesaikan hingga kini," tutur Setnov.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar