Allah Subhanahu Wa ata'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain". (QS. Al Hujurat : 12)
Gedung KAA Bandung (beritasatu.com) |
(Mediaislamia.com) --- Hari ini (Jum'at) tepat tanggal 24 April 2015. Ada satu hal yang menarik dan dirasakan cukup berbeda dari biasanya buat bangsa Indonesia. Melalui kegiatan Konferensi Asia Afrika tahun 2015, dicapai beberapa kesepakatan, satu diantaranya ditetapkannya tanggal 24 April sebagai hari Asia-Afrika.
“Saya juga gembira sidang sepakat menetapkan 24 April sebagai hari Asia-Afrika dan menetapkan Bandung sebagai ibu kota solidaritas Asia Afrika. Dan ini yang penting, mendukung berdirinya Asia-Africa Center di Indonesia,” ucap Presiden Joko Widodo ketika penutupan KAA 2015, pada hari Kamis (23/4).
Penetapan tanggal 24 April itu menilik pada hari terakhir pelaksanaan KAA 1955 yang menghasilkan kesepakatan Dasasila Bandung.
Selain penetapan tanggal, ditetapkan pula kota Bandung sebagai Asia Afrika Center. Terpilihnya kota Kembang tersebut sebagai ibu kota solidaritas Asia-Afrika karena menjadi tempat pertama kali dilaksanakannya KAA pada tahun 1955.
Dasa Sila Bandung (theglobal-review.com) |
Sekedar mengingatkan, KAA I tahun 1955 dilangsungkan pada tanggal 18-24 April. Konferensi tersebut dilaksanakan di Gedung Merdeka Bandung Jawa Barat. Persidangan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dan diketuai oleh PM Ali Sastroamidjojo. Hasil dari persidangan ini berupa persetujuan yang dikenal dengan Dasasila Bandung.
Dasasila Bandung adalah sepuluh poin hasil pertemuan Konferensi Asia–Afrika. Pernyataan ini berisi tentang “pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia”. Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Jawaharlal Nehru.
Berikut Kesepuluh poin itu :
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar