Rabu, 22 April 2015

Netanyahu Masih Pikir-Pikir Barter Tawanan Perang

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّىٰ إِذَا أَثْخَنتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّىٰ تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا
"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir".   (QS. Muhammad : 4) 

Netanyahu  Makin pening          (qudsn.ps)
(Mediaislamia.com) --- Pernyataan pejabat Hamas kemarin Senin (20/4) meminta kepada PM Israel Benjemen Netanyahu agar mencari pasukannya bukan sekadang pernyataan “gelembung media” namun ia memiliki sejumlah indikator dan konsekwensi lebih besar.

Menurut pengamat, statemen Hamas itu memiliki indikator yang mencerminkan fakta jumlah dan nasib pasukan Israel yang hilang di Jalur Gaza dimana Israel berusaha masa bodoh dengan hal tersebut secara tidak langsung. Padahal secara detail.

TV Al-Aqsha melansir pernyataan pejabat Hamas bahwa Netenyahu harus mencari dan mengawasi serta menghitung pasukannya dengan baik dan berhenti menyesatkan keluarga pasukan Israel yang hilang.

Jumlah Pasukan Hilang Yang Tidak Jelas

Pengamat politik Hani Mishri menegaskan, pesan Hamas melalui pernyataan pejabatnya itu ingin mengirim pesan kepada Israel bahwa Hamas sudah memiliki setumpuk pengalaman heroic dalam perundingan tidak langsung dengan elit Israel sehingga pernyataan itu bukan pernyataan lugu.

Mishri melihat Hamas menyadari pentingnya pernyataan ini untuk menyegerakan penandatanganan tukar tawanan lagi dengan Israel. Perundingan itu bisa jadi telah sampai pada fase sangat detail.

Mishri mengatakan, sudah jelas saat ini jumlah sandera pasukan Israel di tangan Hamas tidak jelas sehingga ini membuat Israel kelabakan.

Shaul Aron dan Hadar Golan       (arabi21.com)
Sebelumnya, juru bicara Brigade Izzuddin Al-Qassam, Abu Ubaidah menegaskan beberapa hari lalu, yang disampaikan kepada tawanan Palestina di penjara Israel bahwa “Kalian harus percaya dengan rakyat kalian dan saudara kalian. Jangan kalian percaya dan peduli dengan kisah versi Israel dan analisnya. Lihatnya kata-kata pasti dari saudara kalian di Brigade al-Qassam yang tidak akan pernah membiarkan kalian dengan izin Allah.”

Pernyataan Hamas sebagai jawaban atas statemen Israel belakangan bahwa pasukan-pasukan mereka masih hidup. Ini yang ditegaskan oleh pengamat politik Husam Dajni kepada Pusat Informasi Palestina bahwa Hamas ingin memberikan bukti kepada Israel bahwa mereka memiliki lebih dari satu pasukan.

Abu Ubaidah juga menyatakan pasukan itu dalam kata-kata jamak.

Menurut pengamat Yusuf Sharqowi, pengamat militer menyatakan, pernyataan Hamas itu sebagai bentuk fase baru pertempuran “menggigit jari” dimana Israel masih kehilangan informasi memadai soal pasukannya yang hilang.

Syarqowi mengatakan, Hamas memenej pertempuran dengan cerdas dan tidak memberikan informasi secara gratis. Hamas ini Israel membayar minimal dengan menawarkan perjanjian pertukaran tawanan yang baru.

Syarqowi yakin Hamas akan mampu mewujudkan deal perjanjian pertukaran tawanan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar