Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. Al An'am : 82)
(Mediaislamia.com) --- Sejarah baru kini terukir di Palestina, sejumlah 190 warga Gaza akhirnya mewujudkan impiannya dengan melaksanakan shalat Jumat (17/4) kemarin di Masjid Al-Aqsha Palestina.
Walaupun pihak keamanan Israel membatasi izin masuk bagi warga berusia di atas 60 tahun, namun itu merupakan sejarah baru, mengingat selama ini umat Islam dari Jalur Gaza, belum pernah mengunjungi masjid suci ketiga muslimin karena blokade Israel. Padahal jaraknya relatif terjangkau, hanya sekitar 80 km dari Jalur Gaza.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza melaporkan, sumber-sumber keamanan di Gaza mengatakan bahwa Israel mengizinkan warga tersebut untuk menuju ke Al-Aqsha melalui perbatasan Erez Bayt Hanoun, setelah pelarangan selama dua pekan umat Islam dilarang masuk ke kawasan Al-Aqsha, karena ada ritual perayaan hari raya Yahudi.
Israel selama ini melarang warga Muslim dari Jalur Gaza untuk melakukan ziarah dan shalat di Masjid Kiblat Pertama Muslimin tersebut. Sehingga pintu-pintu perlintasan yang menuju ke arah tersebut ditutup dan dijaga ketat pihak keamana Israel.
“Kita bisa berjalan kaki sejak ba’da Shubuh dari wilayah Gaza, menjelang waktu Jumat sudah sampai ke Al-Aqsha,” ujar sumber di Gaza Utara, yang berdekatan dengan perbatasan.
Pihak keamanan Israel selama ini melakukan pelarangan dan pembatasan terhadap warga Muslim Palestina untuk melaksanakan shalat di Masjid Al Aqsha. Sementara di sisi lain, mereka mengizinkan bahkan mengawal para pemukim ilegal Yahudi untuk melakukan penodaan dengan menyerbu masuk ke dalam Masjid tersebut serta melakukan ritual hari besar Yahudi.
Sumber juga mengatakan, diamnya kaum muslimin di dunia terhadap setiap penodaan Masjid Al-Aqsha, semakin memberikan ruang terhadap Israel untuk terus menodainya.
Bahkan adanya fatwa dari sebagian ulama yang melarang kaum Muslimin dari luar Palestina untuk menziarahi Masjid Al Aqsha, dengan alasan harus izin masuk ke Israel karena masih dalam jajahannya, justru semakin memperparah keadaan.
“Adanya fatwa tersebut, menjadikan Muslimin Palestina seolah merasa sendiri dalam mempertahankan hak kaum muslimin ini. Padahal Masjid Al-Aqsha adalah hak kaum Muslimin yang secara tegas dinyatakan oleh Allah dalam Al-Quran Surat Al Isra’ ayat pertama, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan ummatnya untuk bersusah payah melakukan perjalan ke Masjid Al-Aqsha,” ujar sumber setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar