Rabu, 15 April 2015

Menlu Retno Belum Berminat Jadi Sekjen PBB

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".   (QS. Ali Imran : 104)

Menli RI Retno Sumardi (kedua dari kanan)  (antaranews.com)
(Mediaislamia.com) --- Nama Retno Marsudi dikenal publik sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.

Perempuan yang menempuh pendidikannya di Univeristas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, pernah bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Ia kemudian dikirim sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada 2012.

Setelah dilantik menjadi Menteri Luar Negeri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014, Retno Marsudi kini memiliki tanggung jawab yang besar.

Saat ini, penyelengaraan KAA, Evakuasi WNI di Yaman, dan hukuman mati WNI di Arab Saudi menjadi fokus perhatiannya.

Ketika ditanya wartawan apakah dirinya memiliki minat untuk naik ke level yang lebih tinggi seperti Sekretaris Jendral PBB, Menlu Retno menjawabnya dengan tertawa.

“Yang ini (menjadi Menlu) dulu diselesaikan, yang ini saja aduh,” ujar Menlu Retno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar