Jumat, 26 Juni 2015

Allah Lindungi Relawan RS Indonesia Saat Serangan Israel

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّمَّا خَلَقَ ظِلَالًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُم بَأْسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
"Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)".   (QS. An Nahl : 81)

Relawan RSI saat di Gaza      (salam-online.com)
(Mediaislamia.com) --- Para relawan Indonesia yang baru kembali Kamis (25/6) dari misi pembangunan Rumah Sakit (RS) di Gaza, Palestina mengaku tak hentinya bersyukur. Panjatan rasa syukur itu mengalir dari belasan relawan karena mengingat betapa dilindunginya mereka dalam misi berbahaya itu.

“Kami mulai membangun tahun 2011. Suatu ketika sedang ada agresi Israel ke Gaza, jarak tempat kami membangun RS hanya sekitar 2,5 Km saja dengan lokasi peperangan,” cerita Koordinator Sukarelawan  Mer-C di Gaza Nur Ikhwan Abadi kepada Republika semalam.

Ikhwan mengatakan, para relawan yang berasal dari Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) ini pun akhirnya harus menetap di dalam RS yang sedang mereka bangun. Sembari menanti peperangan di luar usai, mereka terus berdoa dan mengerjakan segala macam sesuatu untuk mempercepat pembangunan.

Ir. Nur Ihwan Abadi di Radio Al-Fatah       (arsip radio)
Para relawan yang berjumlah puluhan itu tak berani keluar karena dari lokasi pembangunan RS yakni wilayah Bayt Lahiya, Gaza Utara armada perang darat Israel sudah terlihat. Alhasil, 51 hari lamanya para relawan yang direkrut dari Pondok Pesantren Al-Fattah, Bogor ini harus mendekam di dalam bangunan setengah jadi. Mulai dari makan, mandi, dan hidup mereka habiskan selama hampir dua bulan di dalam RS yang belum rampung tersebut.

“Tapi kami bersyukur, satu pun peluru zionis Israel tidak ada yang menyentuh bangunan rumah sakit ini. Sungguh perlindungan yang Maha Kuasa meridhoi berdirinya rumah sakit Indonesia untuk rakyat Gaza,” papar dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar