Senin, 08 Juni 2015

Pria Rohingya Nikahi Janda Malaysia untuk Jadi Warga Negara

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal".   (QS. Al Hujurat : 13) 

Add caption
(Mediaislamia.com) --- Berbagai cara dilakukan warga minoritas Rohingya untuk kabur dari pembunuhan dan penyiksaan di Myanmar. Salah satunya adalah mengarungi lautan ke Malaysia dan menjadi warga negara tersebut dengan menikah.

Diberitakan Straits Times, Minggu (7/6), praktik ini biasa terjadi di negara bagian Perlis, Kedah dan Penang, saat pria Rohingya menikahi para janda, bahkan yang jauh lebih tua, untuk mendapatkan kewarganegaraan di jiran.

Salah satu wanita Malaysia yang menikahi pengungsi Rohingya adalah Habibah, 65. Dia menikahi pria Rohingya yang berusia 45 tahun. Selain dirinya, Habibah mengatakan beberapa janda yang dia kenal juga menikahi pria Rohingya.
Bagi para janda ini, kehadiran pria Rohingya adalah untuk menjadi kawan hidup di hari tua. Selain itu, warga Rohingya bisa membantu mereka berladang. Bagi pria Rohingya, istri mereka ini selain pendamping hidup, adalah jembatan untuk kehidupan baru di Malaysia.

"Kami mendaftarkan pernikahan kami dan status ilegal suami kami berubah menjadi 'suami warga'," kata Habibah.

Paspor palsu

Laman AsiaOne menuliskan bahwa warga Rohingya harus keluar kocek antara RM10 ribu (Rp35,5 juta) hingga RM15 ribu (Rp53 juta) untuk menikah dengan janda di Malaysia.

"Pembayaran itu termasuk untuk calo dan ongkos pembuatan paspor palsu," kata Hussin, pria Rohingya yang menikahi janda yang lebih tua 20 tahun dari dirinya di Kangar, ibukota Perlis, empat tahun lalu.

Pria 45 tahun ini mengaku sulit menikah di Malaysia tanpa dokumen. Biasanya mereka memilih paspor Bangladesh dan seringkali keaslian paspor tersebut tidak terlalu diperhatikan kantor urusan agama Malaysia.

"Warga ilegal yang tidak punya dokumen bisa mendapatkan paspor palsu melalui calo atau kerabat yang telah berada di negara ini sejak lama," kata Hussin.

Setelah menikah, mereka akan mendapatkan keistimewaan sebagai suami dari warga Malaysia.

"Anak dari pernikahan akan menjadi warga Malaysia dan Rohingya akan diberikan status warga tetap dan diperbolehkan bekerja," ujar Hussin.

Ratusan Rohingya akan datang

Pengungsi Rohingya       (sayangi.com)
Malaysia menjadi salah satu tujuan utama para pengungsi Rohingya. Khassim, pria Rohingya yang telah lama di Malaysia, mengatakan bahwa desa mereka telah mengumpulkan uang untuk membeli kapal dan menyewa kapten untuk membawa ratusan orang ke Malaysia.

Khassim mengatakan, September nanti saat arus laut tenang, ada 300 orang dari desanya yang akan berlayar ke Malaysia. Menurut dia, menguras kantong dan bertaruh nyawa di laut lebih baik ketimbang hidup penuh ketakutan di Myanmar.

"Lebih baik menghabiskan uang kami untuk membawa mereka ke sini. Ada harapan di sini dan ini adalah negara Muslim. Kami lebih bahagia di sini," kata Khassim.

Baik Khassim dan Hussin mengatakan bahwa kebanyakan keluarga mereka di Myanmar telah tewas, akibat ditembak atau dibakar hingga tewas.

Bulan lalu ratusan warga Rohingya terdampar di Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia, lebih dari 1.700 warga Rohingya ditampung di beberapa tempat pengungsian di Aceh.

Pemerintah Malaysia dan Indonesia sepakat untuk mencari ribuan pengungsi Rohingya yang masih terkatung di lautan. Selain itu, bersama negara ASEAN lainnya, Malaysia sepakat memberikan bantuan kemanusiaan dan pengungsian sementara untuk 7.000 pengungsi Rohingya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar