Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
الصلاة في المسجد الحرام بمائة ألف صلاة، والصلاة في مسجدي، بألف صلاة، والصلاة في بيت المقدس بخمسمائة صلاة
”Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqsha lebih utama lima ratus kali lipat". (HR Ahmad dari Abu Darda).
Ibadah di masjid Al-Aqsa (gettyimaghes.com) |
(Mediaislamia.com) --- Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel untuk melonggarkan kontrol bagi warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat agar bisa beribadah di masjid al-Aqsa selama bulan Ramadan.
Sebelumya, selama Ramadan, Israel telah mengurangi pembatasan bagi warga Palestina yang ingin masuk Yerusalem agar bisa melaksanakan salat Jumat di al-Aqsa, tempat tersuci ketiga bagi umat Muslim. Namun, Israel mengumumkan pada Rabu bahwa mereka mencabut izin tersebut bagi 500 warga Palestina yang berasal dari Jalur Gaza karena serangan roket dari Gaza ke Israel.
Pembatalan izin perjalanan itu hanya diterapkan pada pekan ini, dan mulai minggu depan, warga Palestina sudah bisa masuk kembali ke al-Aqsa.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik Jeffrey Feltman, Ban Ki-Moon menyambut baik tindakan Israel untuk mengurangi pembatasan kepada warga Palestina dari Tepi Barat ke Jalur Gaza.
"Dia mendorong Israel untuk mempertahankan dan memperluas tindakan membangun kepercayaan ini sehingga memungkinkan pergerakan orang Palestina dan barang-barang di dalam dan di antara Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem timur, dan meningkatkan kualitas hidup warga Palestina,” ujar Feltman, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (25/6).
Zionis kuasai masjid Al-Aqsa (voa-islam.com) |
Gaza yang dikuasai oleh kelompok Hamas telah dilanda tiga peperangan selama enam tahun, dan saat ini berada di bawah blokade Israel. Israel memberlakukan kontrol ketat atas keluar dan masuknya warga dan barang-barang ke tempat itu.
Aktivis pro-Palestina akan membawa sebuah armada kapal flotila untuk mencapai pantai Jalur Gaza pada akhir bulan ini, guna menentang blokade Israel.
Namun, Feltman mengatakan Sekjen PBB percaya bahwa armada kapal itu tidak akan membantu mengatasi situasi mengerikan di Gaza saat ini.
Lima tahun lalu, upaya serupa juga dilakukan, dan berakhir dengan pertumpahan darah. Saat itu, pasukan Israel menyerang flotila saat fajar, kemudian membunuh 10 aktivis Turki dan memicu protes dari seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar