Allah Subhanahu Wa aTa'ala Berfirman :
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۗ وَلَدَارُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ اتَّقَوْ
"Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa". (QS. Yusuf : 109)
Basel Ghattas (al-monitor.com) |
(Mediaislamia.com) --- Wakil Arab di Parlemen Zionis “Knesset” Basel Ghattas, Ahad (21/6) meminta PM Zionis Benjamin Netanyahu tidak menyerang armada kebebasan “Freedom Flotilla 3” yang bertolak dari Swedia menuju Jalur Gaza.
Ghattas menegaskan akan ikut dalam armada ini dari transit pemberhentiannya di Athena bersama dengan para anggota parlemen dan pejabat dari seluruh dunia.
Dalam surat yang disampaikan kepada Netanyahu, Ghattas mengatakan, “Sebentar lagi Freedom Flotilla akan berlayar dari Athena menuju Gaza. Saya akan ada di sana, ikut bersama seribu aktivis, di antaranya adalah puluhan anggota parlemen dan pejabat dari seluruh belahan bumi. Freedom Flotilla adalah armada untuk menembus blokade dan perhatian dunia kepada persoalan 1,8 jiwa manusia, yang hidup dalam kondisi mirip seperti penjara, dengan sarana hidup yang sangat sulit, akibat blokade laut dan darat yang diberlakukan israel atas Gaza, yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Freedom Flotilla 3 siap ke Gaza (twtter.com) |
Dalam suratnya Ghattas menegaskan, “Freedom Flotilla 3 membawa bantuan kemanusiaan untuk penduduk Jalur Gaza, dengan harapan bisa mengakhiri blokade.” Dia menyatakan, “Tidak ada alasan apapun untuk mencegah kami sampai ke Jalur Gaza untuk memberikan bantuan.”
Ghattas meminta perdana menteri Zionis agar memerintahkan pasukan keamanan Zionis menjauhi Freedom Flotilla 3 dan menjamin berlanjutnya perjalanan armada ke Jalur Gaza.
Ghattas memperingatkan Netanyahu agar tidak berusaha menguasai kapal dan mencegah mereka melanjutkan perjalanan. Dia mengatakan bahwa setiap usaha yang sama, akan membuat "Israel" kebingungan dan mengalami krisis global, yang akan ditanggung oleh pemerintah Netanyahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar