Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَوَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ
Rasulullah shollallahu’alaih wa sallam bersabda, “Akan muncul pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya.Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa)". (Hadits Shahih Riwayat Muslim No 3445)
Al-Sisi dan Mohammad Mursi (islampos.com) |
(Mediaislamia.com) --- Kantor berita kenamaan Jerman, Deutsche Welle, menyebut perhitungan politik menjadi alasan utama pemerintah kudeta menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Presiden terguling Muhammad Mursi pada pertengahan bulan Mei lalu.
Dalam terbitannya hari Rabu (17/06) kemarin, DW menjelaskan bahwa meluasnya dukungan masyarakat terhadap Mursi dan Ikhwanul Muslimin yang kini mencapai wilayah pedesaan di Mesir menjadi ancaman nyata bagi Sisi untuk tetap menjalankan pemerintahan di Mesir.
Suatu hal yang dianggap oleh militer dapat menjadi bom waktu akibat adanya perpecahan diantara rakyat Mesir yang kini mulai sadar bahwa Mursi lebih baik daripada Abdel Fattah Sisi dan Husni Mubarak.
Mursi hadapi hukuman mati (dakwatuna.com) |
Sementara itu menanggapi hasil kunjungan terakhir Presiden Abdel Fattah Sisi ke Berlin pada awal Juni lalu, DW menyebut bahwa pemimpin kudeta ini tidak cocok untuk menjadi mitra dari Barat, meskipun mereka masih menganggap Mesir menjadi mitra strategis dan penting bagi perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Deutsche Welle meminta Kanselir Angela Merkel untuk memikirkan kembali kemitraan strategis dengan Mesir, setelah vonis hukuman mati yang tidak adil terhadap Presiden Muhammad Mursi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar