Senin, 29 Juni 2015

Hamas : Israel Bajak Kapal Marianne Langgar UU Internasional PBB Jangan Diam

Allah Subhanahu Wa aTa'ala Berfirman :
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ ۖ فَإِنِ انتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ
"Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim".   (QS. Al Baqarah : 193) 

Sami Abu Zuhri         (alterinfo.net)
(Mediaislamia.com) --- Gerakan Perlawanan Islami Hamas menilai tindakan Israel membajak kapal pertama dari Freedom Flotilla 3 saat berlayar ke Jalur Gaza sebagai tindakan brutal dan pelanggaran terhadap undang-undang internasional. Hamas meminta dunia internasional, terutama PBB untuk tidak tinggal diam.

Dalam keterangan persnya yang diterima oleh Pusat Informasi Palestina, juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri menegaskan, pembajakan Israel dan penculikannya terhadap salah satu kapal Freedom Flotilla dan pencegatan kapal ke Jalur Gaza merupakan tindakan brutal Israel dan pelanggaran terhadap dunia internasional dan keras kepala mereka dalam memblokade Jalur Gaza.

Abu Zuhri meminta sekjen PBB Ban Ki Mon dan masyarakat internasional untuk tidak tinggal diam dan bertanggungjawab terhadap kejahatan ini.

Kapal Mariannd di bajak Israel    (sinarharian.com.my)
Namun, tegas Abu Zuhri, pesan Freedom Flotilla telah sampai dan armada mereka berhasil mengungkap kedok kejahatan blokade Israel terhadap Jalur Gaza dan menelanjangi Israel sebagai penjahat di depan masyarakat dunia internasional.

Tentara Zionis tadi pagi (29/6) mengambil alih kapal Swedia Marriane yang tergabung dalam Freedom Flotilla 3 lalu mengarahkanya ke pelabuhan Israel di Asdod.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar