Senin, 29 Juni 2015

Selintas Tentang Freedom Flotilla

Shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata,

إِنَّ أَفْضَلَ الْعَمَلِ بَعْدَ الصَّلَاةِ اَلْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ تَعَالَى.

“Sesungguhnya seutama-utama amal sesudah shalat adalah jihad di jalan Allah Ta’ala.”


Freedom Flotilla 1     (en.trend.az)
(Mediaislamia.com) --- Gaza tengah bersiap untuk menyambut kedatangan armada freedom Flotilla yang menurut jadwal akan tiba hari ini (Senin, 29/6). Semua berharap para tamu tersebut sampai dengan aman ke Gaza tanpa menemui hambatan. Mudah-mudahan mereka bisa sukses tiba di Gaza demi untuk membebaskan wilayah tersebut dari kepungan blockade yang sudah berlangsung sejak delapan tahun lalu.

Freedom Flotilla terdiri dari 5 kapal. Kesemuanya telah bertolak dari sejumlah pelabuhan, diantaranya pelebuhan pulau Keryat di Yunani. Kesemuanya bertujuan membebaskan Gaza dari blockade internasional dan membuka mata dunia atas kewajiban mereka selama ini. Menurut jadwal mereka akan sampai hari Senin ini, jika tidak ada halangan.

Ikut dalam ekspedisi freedom flotilla yang digagas lembaga internasional anti blockade Gaza terdiri dari sejumlah politikus, cendikiawan, seniman, olahragawan dari sejumlah Negara di dunia. Yang terdepan adalah mantan presiden Tunisia, Muhammad MUnshif Marzuqi dan aktivis Australia, Robert Martin, pendeta Spanyil Teriza Forkades dan relawan Kanada Robert Lovleis.

Selama Sembilan tahun lalu, pernah terjadi beberapa upaya untuk menembus blockade Gaza, baik perorangan maupun kelompok. Lima perahu berhasil merapat ke Gaza dan lima perahu lagi berhasil digagalkan Zionis.

Kapal-kapal yang berhasil dicegat Zionis Israel :

Freedom Flotilla 2        (aljazeera.com)
- Kapal "Libya Marwah": 1 Desember 2008, yang membawa tiga ribu ton makanan dan bantuan farmasi.
- Kapal "Haflah" pada 7  Desember 2008, yang membawa bantuan medis dan bantuan untuk Palestina 1948 (yang berada dalam jajahan Israel).
- Kapal "Martabat" pada  14 Januari 2009, yang membawa misi bebaskan Gaza, begerak dari pelabuhan Siprus Yunani.
- Kapal "saudara Lebanon" pada 2 Februari 2009 yang membawa bantuan dari masyarakat Lebanon.
- Kapal "Spirit of Humanity" pada bulan 30 Juni 2009, bergerak untuk "bebaskan Gaza" membawa bantuan, serta sejumlah aktivis dan Eropa dan Arab.

Kapal-kapal berhasil mencapai Gaza, mereka adalah:
- HMCS "kebebasan" dan "Free Gaza" tiba di Gaza pada tanggal 23 Agustus 2008, yang membawa lebih dari 40 relawan solidaritas dari 17 negara.
- Kapal "Harapan" tiba di Gaza pada 29 Oktober 2008, membawa 27 aktivis Arab, Eropa dan Turki.
- Kapal "Martabat" tiba di Gaza, pada 8 November 2008, membawa 22 aktivis, termasuk menteri Kerjasama Internasional Inggris, pemerintah Tony Blair dari Clare Short.
- Kapal "Negara martabat" tiba di Gaza 20 Desember 2008, membawa sejumlah tokoh yang mewakili organisasi amal negara masing-masing, membawa bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis.

Freedom Flotilla 1

Enam organisasi internasinal non pemerintah NGO dipimpin IHH Tukri memutuskan untuk mengembangkan upaya membebaskan Gaza dari blockade laut dengan mengirimkan bantuan, tidak hanya dengan kapal kecil, tapi menggunakan kapal besar. Kapal ini kemudian diberi nama, Mavi Marmara yang mengangkut 750 aktivis dari 37 negara.

Freedom Flotilla 3         (al-monitor.com)
Namun pada 31 Mei 2010, saat berlayar menuju  di perairan internasional, mereka dibajak tentara Zionis dan diserang dengan peluru tajam, gas air mata dan yang lainya, hingga 10 aktivis Turki meninggal syahid, sementara 50 lainya luka-luka. Kejadian ini mengakibatkan hubungan Zionis-Turki memburuk dan juga kecaman internasional, hingga akhirnya melemahkan blokadenya pada Gaza.

Freedom Flotilla 2

Setelah gagalnya flotilla 1 gagal, kembali sejumlah Negara menggagas pengiriman bantuan untuk Gaza pada tahun 2011 melalui kapal ekspedisi Flotilla 2. Sedianya kapal freedom 2 ini berlayar dari pelabuhan Keryat di Yunani, namun karena tekanan Israel yang begitu kuat, hingga flotilla ini juga gagal berlabuh di Gaza.

Padahal flotilla 2 telah menyiapkan 4 kapal besar yang akan menampung 60 aktivis dari 22 negara, terutama Norwegia, Yunani, Irlandia dan sejumkah Negara Arab lainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar