Rabu, 17 Juni 2015

Jokowi Takjub Indonesia Bisa Bangun RS di Gaza

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang lebarnya selebar langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar".   (QS. Al Hadiid : 21)

Joko Widodo Presiden RI      (news.okezone.com)
(Mediaislamia.com) --- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi mendalam atas rencana Grand Opening Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, dalam waktu dekat.

Dalam peresmiannya, Presidium Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Henry Hidayatullah, ingin mengundang Jokowi ke RS tersebut di Gaza, Palestina.

"Pada prinsipnya kami mengundang beliau untuk meresmikan RS Indonesia di Gaza yang pembiayaannya hasil dari masyarakat Indonesia," kata Henry usai bertemu Presiden Jokowi di Istana, Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Henry mengatakan, bila Presiden Jokowi bersedia hadir saat peresmian RS tersebut, pihaknya tinggal mengatur waktu, soal kapan Jokowi bisa hadir dan berkunjung ke Palestina. "Diserahkan pada beliau bisanya kapan," ucapnya.

Rumah Sakit Indonesia yang didirikan di Palestina tersebut baru tanggal 15 Juni kemarin di-launching. RS di Gaza tersebut dibangun sejak 3,5 tahun silam.

H. Muhyiddin Hamidy berpeci putih      (suara-islam.com)
"Tapi baru selesai awal tahun ini, kemudian kita lengkapi dengan peralatan medisnya. CT scan 128 slice. Di Gaza, beberapa rumah sakit besar pun baru 64 slice, tapi kita sudah 128. Intinya peralatan cukup canggih. Ada dua lantai dengan 100 bed (tempat tidur)," jelas Henry.

Rumah sakit tersebut, sambungnya, khusus untuk traumatologi. Dan bila tidak ada kejadian khusus terkait pasien yang akibat perang, operasionalnya untuk keseharian. "Ini hadiah dari masyarakat Indonesia ke masyarakat Palestina," imbuhnya.

Biaya pembangunan rumah sakit tersebut menghabiskan dana sebesar Rp120 miliar yang berasal dari sumbangan-sumbangan pribadi alias swadaya masyarakat.

Tidak ada kontribusi ataupun sumbangan dari instansi pemerintah. "Beliau (Jokowi) takjub dengan begitu besar dana terkumpul, dan apresiasinya adalah beliau sangat ingin untuk meresmikan RS ini," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar