Senin, 22 Juni 2015

Dibalik Rencana Jahat Biksu Terhadap Muslim Rohingya

Allah Suh=bhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya".   (QS. Ali Inran : 118) 

Muslimah Rohingya dilarng berjilbab      (livemint.com)
(Mediaislamia.com) --- Sekelompok biksu di Myanmar mengajukan proposal yang melarang jilbab untuk siswi sekolah negara tersebut. Demikian dilansir Worldbulletin, Senin (22/6/15).

Sebuah panel biarawan yang dikenal secara lokal dengan singkatan Ma Ba Tha, mengatakan bahwa jilbab tidak sejalan dengan disiplin sekolah. Ma Ba Tha sudah mengadakan konferensi di Rangoon selama akhir pekan. Lebih dari 1.300 biksu dari biara-biara di seluruh Myanmar berkumpul untuk mendiskusikan rencana ini sebagai agenda nasionali tahun ini.

Dalam sebuah laporan Guardian, Ma Ba Tha menyiapkan daftar rekomendasi dan telah mengatakan kepada anggotanya untuk melobi pemerintah soal pembatasan lebih lanjut kepada Muslim di negara Myanmar. Termasuk juga referensi untuk memakai jilbab atau cadar.
“Kami akan menuntut serius pemerintah agar melarang siswi Muslim mengenakan cadar di sekolah-sekolah pemerintah dan untuk melarang pembunuhan hewan yang tak berdosa  pada libur lebaran,” katanya.

Biksu Ashin Wirathu       (wartabuana.com)
Biksu Ma Ba Tha U Pamaukkha mengatakan: “Ketika mereka (Muslim) tinggal di Myanmar, mereka harus mematuhi hukum dan peraturan negara. Kami tidak menargetkan atau menyerang agama mereka.”

Kelompok ini juga mengatakan bahwa mereka telah menunjukkan orang-orang di negaranya ke jalur yang benar.

Kelompok ini mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka akan terus memantau “kejahatan oleh non-Buddhis” dan menggunakan Facebook untuk menyebarkan berita tentang ancaman yang diduga Buddhisme di Myanmar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar