Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ ۖ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ
"Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman". (QS. Saba' : 18)
Hussam Badran (islampos.com) |
(Mediaislamia.com) --- Petinggi Gerakan Perlawanan Islam Hamas Hussam Badran mengatakan bahwa penghadangan yang dilakukan pasukan penjajah Zionis terhadap kapal yang menghancurkan blokade Jalur Gaza adalah perilaku mafia yang melanggar hukum seperti bajak laut dan begal.
Badran menyatakan bahwa apa yang terjadi mengingatkan kembali pada kejahatan Zionis terhadap kapal Mavi Marmara yang mengakibatkan sejumlah relawan gugur. Dia menambahkan, “Sekiranya apa yang disebut masyarakat internasional menghukum Zionis Israel kala itu, tentu mereka tidak akan berani terus melakukan blokade atas Jalur Gaza dan menyerang orang yang berusaha menghancurkan blokadenya.”
Dia menegaskan bahwa Jalur Gaza tidak akan mengibarkan bendera putih. Persoalan Palestina didasarkan kepada hak dan keadilan. Dan semua tindakan penjajah Zionis dan sikap diam dunia, tidak akan merubah hak-hak Palestina atas tanahnya dan tidak akan melemahkan tekadnya.
Badran menambahkan bahwa blokade dzalim atas Jalur Gaza akan hancur meski membutuhkan waktu yang lama. Dia menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan pernah melupakan sikap kemanusiaan dan kepahlawan para relawan solidaritas yang ikut dalam kapal pembebasan blokade.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar