Minggu, 28 Juni 2015

Gaza Sambut Tamu Freedom Flotillah 3 di Tengah Blokade Israel

Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
انفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui".   (QS. At Taubah : 41) 

Gaza sambut Flotilla 3       (disambung.com)
(Mediaislamia.com) --- Penduduk Jalur Gaza siap menyambut kedatangan “Freedom Flotilla 3”, yang diperkirakan tiba dalam beberapa hari mendatang, di tengah-tengah kondisi ekonomi dan kemanusiaan yang terburuk sejak beberapa dekade.

Warga Jalur Gaza yang terblokade secara darat, laut dan udara berharap armada kemanusiaan ini berhasil tiba di Jalur Gaza, sehingga bisa memperbaiki situasi hidup mereka yang berat dan sulit.

Armada “Freedom Flotilla 3” terdiri dari lima kapal, diperkirakan akan tiba di pantai Gaza sekitar 2 hari sampai empat hari mendatang, tergantung cuaca. Armada yang membawa dengan nama “Marianne” ini berangkat pada 10 Mei lalu dari sebuah pelabuhan di Swedia. Diperkirakan tiba di pelabuhan Gaza pada akhir Juni ini, bila pihak penjajah Zionis membiarkan kapal-kapal tersebut melintas dengan selamat.

Ship to Gaza        (archive.kaskus.co.id)
Aliansi “Freedom Flotilla 3” pada hari Jum’at lalu mengumumkan pemberangkatan 4 kapal dari sebuah pelabuhan di Yunani menuju Jalur Gaza, dengan tujuan untuk menembus blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza.

Blokade diberlakukan penjajah Zionis pada Juni 2007, menyusul kemenangan Hamas dalam pemilu dan pembentukan pemerintah oleh gerakan. Blokade terus diberlakukan meski Hamas menyerahkan pemerintahan dan pada Juni 2014 dibentuk pemerintahan rekonsiasi nasional.

Blokade ini menghancurkan seluruh sendi-sendi kehidupan di Jalur Gaza dan merubah kawasan tersebut yang oleh lembaga-lembaga PBB disebut sebagai “kota tidak layak untuk hidup”.

Penduduk Gaza menyambut Ramadhan ini di tengah-tengah meningkatnya krisis pengangguran dan kemiskinan hingga mencapai 55%. Menurut Kamar Dagang dan Industri, lebih dari sejuta orang di Gaza hidup tanpa penghasilan, jumlah tersebut sebanding dengan 60% dari total jumlah penduduk di Jalur Gaza.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar