Senin, 08 Juni 2015

Netanyahu dan Sekutunya Dunia Harus Akui Golan Sebagai Wilayahnya

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Dari Anas bin Malik ra. berkata : Nabi saw. bersabda: “Bukanlah kekayaan itu banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati". 

Dataran tinggi Golan        (an.wikipedia.org)
(Mediaislamia.com) --- Kelompok sayap kanan Israel yang menjadi sekutu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendesak komunitas internasional untuk mengakui pencaplokan Dataran Tinggi Golan oleh Israel pada 1981, utamanya karena Suriah tidak lagi berfungsi sebagai negara untuk bisa mengklaim wilayah strategis tersebut.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Keamanan Israel Naftali Bennet itu tampaknya  adalah celah untuk mendapat dukungan terkait konflik yang melanda Suriah selama empat tahun, sekaligus upaya untuk mencari dukungan pula terhadap wilayah Palestina yang dicapplok oleh Israel pada perang tahun 1967. 

"Saya menyerukan komunitas internasional untuk berdiri bersama kami, mengenalkan kedaulatan Israel terhadap dataran tinggi Golan sekarang," kata Benneth dalam pidato di konferensi Herzliya, sebuah forum kebijakan tahunan pada Minggu (7/6).
"Perbatasan berubah setiap hari. Suriah, sebagai negara, sudah tidak ada. Jadi sekarang waktunya untuk mengambil inisiatif," kata Benneth.

Bennett mengatakan Israel berhak menerima wilayahnya. Hal ini lantaran Presiden Suriah Bashar al-Assad telah kehilangan sejumlah wilayah di Suriah akibat pemberontakan oleh ISIS. 

“Jelas, jika kami mendengar dunia dan menyerahkan Golan, ISIS akan berenang di Galilea,” kata Bennet, mengacu pada danau di sebelah utara yang menjadi sumber air warga Israel. “Sudahi kemunafikan.”

Namun Israel tetap mengkhawatirkan menguatnya pengaruh Iran dan gerilyawan Hizbullah dari Libanon serta kekacauan yang tak terkendali jika Damaskus jatuh.

Serdadu Zionis         (lensaindonesia.com)
Krisis Suriah telah membuat jengkel Amerika dan akan ada agenda kunjungan tingkat tinggi ke Israel pekan ini oleh perwira senior militer AS, Jenderal Martin Dempsey. 

"Terus terang, tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan mengenai Suriah. Kami mendengar sekutu kami soal ini, jadi itulah yang akan dilakukan Dempsey di Israel," kata seorang diplomat AS.

Partai Bennett adalah salah satu koalisi terbesar dari pemerintahan sayap kanan Netanyahu tetapi keduanya pernah berbeda pendapat soal apakah Israel harus memulai kembali pembicaraan damai dengan Palestina. 

Tidak seperti Netanyahu, Bennett secara eksplisit menentang negara Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan mendukung pencaplokan wilayah itu untuk ditinggali orang-orang Yahudi.

Pada Minggu, Bennett mengatakan Israel harus membangun empat kali lipat permukiman Yahudi di Golan dalam waktu lima tahun. Saat ini jumlah orang Yahudi yang tinggal di sana sekitar 23 ribu, kira-kira sama dengan suku Islam Arab yang setia kepada rezim Suriah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar