Minggu, 21 Juni 2015

Al Jazeera Minta Jerman Lepas Wartawannya

Allah Subhanahu WA aTa'ala Berfirman :
وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُو
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".  (QS. Al Baqarah : 216) 

Ahmed Mansour Wartawan Al Jazeera     (telesurtv.net)
(Mediaislamia.com) --- Jaringan televisi Al Jazeera mendesak pemerintah Jerman segera membebaskan wartawan Ahmed Mansour. Ia , ditahan di bandara Berlin atas permintaan pemerintah Mesir.

Mansour, seorang wartawan senior TV Al Jazeera berbahasa Arab ditangkap di Bandara Tegel Berlin pada pukul 13:20 GMT,Sabtu(20/6/2015) saat ia mencoba naik pesawat Qatar Airways dari Berlin ke Doha.

"Ini tindakan keras Mesir terhadap wartawanJaringankantor berita kami yang terkenal.dSiaran kami paling banyak ditonton unia Arab. Negara-negara lain seharusnya tidak membiarkan diri mereka menjadi alat penindas media, apalagi Jerman yang mengagungkan kebebasan media, "kata penjabat direktur umum jaringankantor berita Al Jazeera Mostefa Soug.

"Ahmed Mansour adalah salah satu jurnalis yang paling dihormati di dunia Arab dan harus segera dibebaskan,"tambah Soug.

Pada sambungan telepon internasional Mansour mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ia akan tetap dalam tahanan sampai Senin(22/6/2015) ketika iamenghadap hakim Jerman yang akan memutuskan kasusnya.

Mansour dijatuhi hukuman in absentia 15 tahun penjara oleh pengadilan pidana Kairo pada 2014 dengan tuduhan menyiksa seorang pengacara di Tahrir Square pada tahun 2011.

Dia membantah tuduhanini. Dan pada bulan Oktober tahun lalu, Interpol menolak permintaan Mesir untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap dirinya. Al Jazeera menolak tuduhan itu sebagai pembunuhan karakter terhadap salah satu wartawan terkemuka.
Stasiun TV Al Jazeera       (timesofisrael.com)
Penangkapan Mansour terjadi dua minggu setelah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengunjungi Jerman.

Sisi terus menekan perbedaan pendapat di Mesir. Ribuan aktivis dan lawan-lawan politik telah ditangkap, diadili dan dalam beberapa kasus bahkan dijatuhi hukuman mati setelah Presiden Mohamed Morsi digulingkan dua tahun lalu.

Pengacara Mansour, Saad Djebbar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penangkapan kliennya itu bermotif politik.

"Ini adalah cara untuk meneror wartawan Al Jazeera dan melumpuhkan Al Jazeeradalam melakukan pekerjaannya."

Tiga wartawan Al Jazeera English keliru dituduh berkolusi dengan Ikhwanul Muslimin yang dilarang.

Peter Greste dideportasi pada Februari setelah 400 hari dalam tahanan, sementara dua rekannya, Baher Mohamed dan Mohamed Fahmy,diadili ulang.

Mansour: "Saya sekarang dalam tahanan di bandara Berlin di Jerman saat saya mbakal terbang kembali ke Doha.Pihak berwenang Bandara menahan saya berdasarkan perintah Interpol atas permintaan pemerintah Mesir. Saya diberitahu polisi Jerman bahwa Interpoltelah menolak permintaan Mesir dan bahwa saya memiliki dokumen ini dari Interpol untuk membuktikan bahwa saya tidak dikenakan tuduhan apapun. "

Saya juga mengatakan kepada mereka bahwa semua kasus yang diajukan terhadap saya di Mesirjelas rekayasa.Mereka, bagaimanapun, bersikeras memegang saya di pusat penahanan mereka untuk penyelidikan. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan mentransfer saya untuk menghadapi hakim investigasi, yang akan menentukan kasus saya.

Saya menolak untuk menandatangani permintaan penahanan sampai saya berbicara dengan pengacara saya yang ketika sayasampai di bandara Berlin. Kami berharap bahwa kesalahpahaman ini akan diselesaikan dengan cepat. Hal ini sangat menggelikan bahwa negara seperti Jerman mendukung permintaan yang dibuat oleh rezim diktator Mesir. Interpol sendiri membersihkan nama saya dengan dokumen yang ada di tangan saya." 


Silahkan klik Vidio di bawah ini :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar