Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar". (AL Hujuraat : 15)
Relawan RS Indonesia (mirajnews.com) |
(Mediaislamia.com) --- Rombongan “mujahid” pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza tiba di tanah air Indonesia, Kamis siang (8/6).
Sebanyak 14 relawan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) asal jaringan Ponpes Al-Fatah se-Indonesia, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 15.00 WIB setelah melakukan penerbangan dari Kairo dan transit di bandara Abu Dhabi.
Sebelumnya, satu relawan bernama Muhammad Husein telah tiba terlebih dahulu di Indonesia bersama isterinya pada Kamis (18/6).
Menurut Ketua Presidium MER-C, dr Henry Hidayat, para relawan tersebut adalah Mujahid.
“Pertama, mereka adalah orang yang bersungguh-sungguh. Kedua, mereka meninggalkan anak istri, dan ketiga, mereka itu jihad di jalan Allah,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat menunggu keluarnya rombongan relawan dari dalam bandara.
Para relawan disambut gembira dan haru oleh para pimpinan lembaga kemanusiaan MER-C, Ponpes Al-Fatah Cileungsi-Bogor dan khususnya oleh keluarga serta kerabat di bandara.
Sebelumnya, para relawan asal berbagai wilayah di Indonesia itu dengan mudah melintasi perbatasan Rafah, Mesir-Palestna, pada Selasa (23/6), setelah melakukan aksi sosial kemanusiaan di Gaza Utara menyempurnakan pembangunan RS Indonesia selama setahun.
Setelah kepulangan mereka tertunda beberapa kali karena pintu perlintasan Rafah ditutup, pada hari itu mereka menjalani proses imigrasi dengan mudah. Sementara puluhan ribu warga Gaza yang mau keluar atau masuk dari Mesir, harus berjuang tanpa kejelasan untuk bisa mendapat izin melintasi perbatasan.
Rombongan relawan ini merupakan tim MER-C gelombang ketiga yang memasuki Jalur Gaza pada 30 Juni 2014, setelah fisik bangunan rumah sakit selesai seratus persen yang juga dibangun oleh tim kedua relawan MER-C yang direkrut dari pesantren yang sama.
Relawan RSI mengikuti Press Konfren (facebook.com) |
Tim ketiga ini juga telah merenovasi masjid warga dan membangun sebuah guest house yang nantinya akan diperuntukkan bagi relawan Indonesia yang akan menunaikan tugasnya di RS Indonesia ketika beroperasional nanti.
RS Indonesia “simbol cinta”
Salah satu insinyur pembangunan RS Indonesia, Nur Ikhwan Abadi, mengungkapkan, RS Indonesia yang dibangun murni dari donasi rakyat Indonesia tersebut, sebagai bentuk cinta Muslim Indonesia terhadap warga Palestina.
“Rumah Sakit ini adalah hadiah dari Indonesia untuk orang orang Palestina. Rumah Sakit ini adalah simbol cinta dari Muslim Indonesia untuk orang Palestina. Rumah Sakit ini adalah simbol ukhuwah (persaudaraan) antara Muslimin di Indonesia dengan Palestina,” kata Nur Ikhwan saat mewakili MER-C menyerahkan rumah sakit kepada rakyat Palestina, Senin (15/6).
“Ketika dulu pertama kali datang ke Gaza, kami tidak pernah mengira akan bisa menyelesaikan pembangunan rumah sakit ini,” kenangnya.
RS Indonesia yang mulai dibangun pada tahun 2010 atas prakarsa MER-C, berjenis traumatologi yang nantinya akan menampung korban-korban trauma pasca perang, di mana Jalur Gaza merupakan wilayah yang diblokade dan rentan terhadap serangan militer dari Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar