وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدتُّمْ وَلَا تَنقُضُوا الْأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا
"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya". (QS. An Nahl : 91)
Tim MER-C foto bersama Jokowi (facebook.com) |
Hal itu disampaikan Presiden ketika menerima Presidium Lembaga Kemanusiaan “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C), yang mensponsori pembangunan rumah sakit itu, untuk melaporkan pembangunan RS Indonesia di Gaza, pada Rabu (17/6) pagi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
“Ya, pak presiden siap hadir, bahkan beliau mengucapkannya sampai tiga kali,” kata dr. Hendry Hidayatullah, Ketua Presedium MER-C usai pertemuan dengan Presiden Jokowi.
Terkait waktu peresmiannya, kata Henry, hal itu tergantung kepada pak presiden.
Anggota Presedium MER-C dr Joserizal Jurnalis menjelaskan, pembangunan RS Indonesia beserta fasilitasnya menghabiskan dana sekitar 120 Miliar Rupiah, terdiri dari 100 tempat tidur, 4 kamar operasi. RSI ini terdiri dari 2 lantai dan 1 lantai basement, dibangun di atas tanah seluas 16.261 m2, yang diberikan oleh Pemerintah Palestina.
“Ini adalah hadiah dari masyarakat Indonesia untuk Palestina. Dananya murni dari masyarakat, tidak ada dana dari pemerintah, presiden sangat mengapresiasi,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menlu A.M. Fachrir, sedangkan dari MER-C juga hadir Anggota Presidium, Ir. Faried Thalib, dan lain-lain.
Sebelumnya, pada Senin (15/6) MER-C telah melakukan acara “Soft Launching dan Serah Terima Rumah Sakit Indonesia”. MER-C diwakili oleh Ir. Nur Ikhwan Abadi. Acara ini dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi Palestina. Soft launching itu dilakukan agar rumah sakit beserta fasilitasnya dapat segera digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar