Minggu, 05 April 2015

Menlu Retno Sambut 110 WNI di Bandara Soetta

Allah Subhanahu Wa aTa'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".  (QS. Al Hashr : 18) 

WNI dipulangkan ke Indonesia       (cnnindonesia.com)
(Mediaislamia.com) --- Sebanyak 110 Warga Negara Indonesia dari Yaman rencananya akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada Ahad siang (5/4). Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari memastikan diri akan hadir dan menyambut kedatangan para WNI tersebut.

"Saya akan hadir langsung di bandara," ujar Retno saat dihubungi via telepon oleh CNN Indonesia, Ahad (5/4).

Retno menambahkan seratusan WNI yang akan tiba di Bandara Internasional Soetta itu merupakan gelombang pertama yang diterbangkan dari Muscat, Oman ke Indonesia. Rencananya, akan ada beberapa gelombang evakuasi lagi untuk membawa WNI keluar dari Yaman yang saat ini sedang bergejolak.

Koordinator Satgas Evakuasi WNI di Yaman, Gatot Abdullah Mansyur memaparkan bahwa 110 WNI tersebut awalnya diterbangkan dari Jizan, Arab Saudi dan tiba Muscat, Oman, Sabtu (4/4). Untuk sampai di Indonesia, mereka dibagi dalam tiga penerbangan pesawat komersial, yaitu Emirat Airlines, Qatar Airways dan Etihad. 

Sementara, evakuasi WNI di Yaman akan terus dilakukan hingga keadaan kondusif. Retno menambahkan sebanyak 110 WNI lainnya akan diterbangkan dari Muscat pada Ahad (5/4) pukul 9 pagi, dibantu oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Kemarin sudah kita terbangkan 110 WNI dan hari ini pun rencananya 110 WNI lagi akan kita terbangkan ke Jakarta," katanya.

Meskipun demikian, Retno memaparkan bahwa jumlah WNI yang akan dievakuasi pada gelombang selanjutnya akan bergantung pada kondisi di Yaman.

"Untuk gelombang-gelombang selanjutnya, kami belum bisa memastikan akan menerbangkan berapa WNI karena semua tergantung pada kondisi dan situasi di sana," ujar Retno menambahkan.

Hingga saat ini, Gatot memperkirakan terdapat sekitar 1.000 WNI yang telah berhasil dievakuasi dari Yaman sejak kondisi di negara tersebut tidak stabil, khususnya setelah koalisi internasional pimpinan Arab Saudi meluncurkan serangan udara ke markas pemberontak Houthi. 

"WNI kan ada sekitar 4.000-an (orang) di Yaman. Sekitar 1.000 sudah kembali, jadi sekitar 3.000 lainnya yang masih tetap ingin berada di sana," kata Gatot. 

Gatot memaparkan, jumlah tersebut sebagian besar adalah mahasiswa yang tengah kuliah semester akhir. Selain itu, ada juga TKI yang ikut mengungsi ke negara tetangga dengan majikan mereka. 

Gatot menambahkan bahwa sekitar 20 WNI telah tiba di Djibouti pada Sabtu (4/4) setelah menempuh perjalan dengan kapal laut. Mereka kini tinggal di sebuah hotel yang difasilitasi KBRI Addis Ababa. 

Sementara di Yaman, sebanyak 42 WNI tiba di Hudaydah untuk mengungsi dari Sanaa. Sebelumnya, telah ada 262 WNI yang dilarikan ke wilayah ini. Mereka tinggal di sebuah flat yang difasilitasi oleh KBRI Sanaa. 

Sebelumnya, Pesawat Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang diberangkatkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Yaman tiba di Kota Salalah, Oman, pada Jumat pagi waktu setempat. Pesawat tersebut adalah Boeing 737-400 dari Skuadron 17 dengan nomor A-7305.

"Pesawat akan digunakan tim satgas penyelamatan untuk pengangkutan WNI yang ada di Yaman," demikian seperti dikutip CNN Indonesia dari laman resmi Pusat Penerangan TNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar