Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ قَدْ أَنجَيْنَاكُم مِّنْ عَدُوِّكُمْ وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ الْأَيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَىٰ
"Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa". (QS. Taha : 80)
Makam Yahudi di Petamburan (merdeka.com) |
(Mediaislamia.com) --- Tidak banyak orang tahu, sebenarnya dulu penganut Yahudi pernah subur di Jakarta. Salah satunya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jejak peninggalan orang Yahudi ini masih ada sampai sekarang, yakni berupa lima makam lama di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Petamburan.
"Kalau warga sini bilang, kuburan Blok Yahudi," kata Herman, pria 35 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pembersih TPU Petamburan, Jalan K.S. Tubun, Tanah Abang, Selasa kemarin.
Sekilas nisan kuburan itu memang seperti nisan orang pada umumnya, dan tidak kelihatan jika berisi jasad seorang yahudi. Namun jika didekati, pada nisan ada lambang bintang daud. Di antara lima makam itu juga ada yang menggunakan bahasa ibrani, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh orang Yahudi di Israel.
Jika di lihat tahun pemakaman pada lima makam itu memang lumayan lama. Ada dua kuburan dengan tulisan tahun 1940 tertera pada batu nisan. Ada juga yang meninggal dua hari sebelum Indonesia merdeka. "Mungkin dia pejuang," kata Herman seraya menunjuk tanggal 15 Agustus 1945 yang tertera pada nisan lainnya.
Menurut Herman, sudah lama makam-makam orang Yahudi itu tak pernah ditengok keluarganya. Terakhir, dia ingat pada 2008 ada seorang keluarga pernah datang menengok makam. "Keluarga hampir enggak pernah ada yang ziarah ke sini. Pernah 2008 lalu ke sini," ujar Herman.
Agak sulit memang mencari orang Yahudi menetap di Jakarta, namun Sejarawan Jakarta, Alwi Shahab, mengatakan jika keberadaan orang-orang Yahudi di negeri ini, khususnya di Jakarta memang sudah lama. Menurut dia, mereka datang dibawa oleh penjajah Belanda.
Dari kebanyakan orang Yahudi yang dibawa oleh Belanda, beberapa ada yang menjadi pedagang, tentara dan beberapa lagi sebagai pekerja atau buruh. "Dulu banyak toko-toko orang Yahudi di Juanda," kata Abah Alwi, sapaan akrab Alwi Shahab melalui seluler Senin kemarin.
Orang-orang Yahudi di Jakarta, Alwi Shahab melanjutkan, dulu masih berbaur dengan orang-orang dengan berbagai agama di Jakarta. Mereka hidup rukun dan saling toleransi. Apalagi orang Yahudi menganggap orang Muslim merupakan sedarah satu nabi.
Pembauran orang Yahudi dengan warga Jakarta bukan tanpa sebab. Kebanyakan dari mereka berwajah seperti orang Arab dan mampu menguasai bahasa arab dengan fasih. "Kalau dulu mereka terbuka," tutur Abah Alwi.
Menurut catatan sejarah, orang Yahudi memang sudah ada di Indonesia sejak 1290. Orang Yahudi pertama menjajaki Indonesia ialah seorang saudagar dari Fustat, Mesir. Jumlah orang Yahudi terus bertambah seiring terbukanya jalur rempah-rempah dari Nusantara pada awal abad 16.
Orang-orang Yahudi itu datang ke Indonesia dengan menumpang kapal dagang Portugis, kemudian menjadi bagian the Dutch East India Company (VOC) dan the Dutch West Indian Company (WIC) yang mulai buka cabang di Hindia Belanda.
Bisa jadi, orang-orang Yahudi yang dimakamkan di TPU Petamburan memang sudah lama menetap di Jakarta. Selain dilihat dari tahun meninggalnya, TPU Petamburan juga merupakan salah satu makam tua di Jakarta. "Makam ini sejak dari zaman Belanda," kata Herman sambil menegaskan jika leluhurnya dulu memang asli Tanah Abang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar