Allah Subhanahu Wa aTa'ala Berfirman :
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
"Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka". (QS. Asy Syura : 38)
Kesepakatan Nuklir Iran dengan Barat (delapan6.com) |
(Mediaislamia.com) --- AS, Iran, dan lima kekuatan nuklir dunia; Prancis, Inggris, Rusia, Tiongkok, Jerman, mencapai kesepakatan yang akan mengarah ke perjanjian nuklir komprehensif dalam waktu tiga bulan.
Dalam pernyataan yang dibacakan kepala Kebijakan Luar Neger Uni Eropa (UE) Federica Mogherini, semua pihak yang terlibat dalam perundingan ini menyebut kesepakatan ini sebagai 'langkah menentukan'.
Kesepakatan, yang diumumkan di Lausanne, akan mengekang kapasitas nuklir Iran dengan menekan pengayaan uranium. Sebagai gantinya, AS mengakhiri sebagian sanksi.
Menlu Iran Javaz Zarif menyambut baik kesepakatan ini, dengan membacakan pernyataan serupa dalam konferensi pers. Ia menyebut kesepakatan ini sebagai win-win agreement.
Presiden Barrack Obama mengatakan AS dan sekutu telah mencapai pemahaman bersejarah dengan Iran, yang jika diterapkan akan mencegah Tehran memiliki senjata nuklir.
Kesepakatan, masih menurut Obama, tidak akan didasarkan pada kepercayaan tapi pada verifikasi terhadap komitmen Iran.
Menlu AS John Kerry menyebut kesepakatan di Luasanne adalah dasar yang kuat untuk persetujuan yang lebih baik.
Al Jazeera melaporkan diplomat AS masih menghadapi perlawanan pembangang Partai Republik di Kongres, dan Israel, yang dipastikan kesepakatan ini tidak cukup menjamin Iran memiliki senjata nuklir.
"Ada banyak alasan kesepakatan ini tidak akan diterima Israel," demikian wartawan Al Jazeera melaporkan.
Kawasan Nuklir Iran (klikunic.blogspot.com) |
Obama mengatakan pejabat keamanan akan bekerja sama dengan Israel dan negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, untuk memastikan kekhawatiran mereka -- Iran memiliki senjata nuklir -- ditangani.
Kesepakatan ini akan membatasi aktivitas reaktor nuklir Natanz, dan mengurangi jumlah sentrifugal beroperasi dari 19 ribu menjadi 6.104 setiap hari.
Iran juga sepakat tidak membangun fasilitas baru untuk tujuan pengayaan uranium selama 15 tahun.
Zarif mengatakan Iran menyepakati mekanisme rumit jika salah satu pihak dalam perjanjian kembali ke praktek lama, dan mengingkari kewajiban mereka.
"Kami tidak akan membiarkan alasan yang memungkinkan kembali ke sistem lama," ujar Zarif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar