Dalam Kitab Al-'aqidah al-Syaibaniyah disebutkan :
ونؤمن أن الخير والشر كله من الله تقديرا على العبد عددا فما شاء رب العرش كان كما يشاء وما لم يشأ لا كان في الخلق موجد
“Kami beriman bahwa kebaikan dan keburukan semunya ditakdirkan Allah untuk hambaNya. Maka apa yang dikehendaki Allah yang menguasai ‘arsy akan terjadi sesuai kehendakNya. Dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terwujud dalam ciptaanNya”. (kitab al-‘Aqidah al-Syaibaniyah)
Pertama kali Bendera Palestina Berkibar di PBB (bbc.com) |
(Mediaislamia.com) --- Di tengah mendung kota New York, momen bersejarah terukir dengan dikibarkannya bendera Palestina di luar markas besar PBB untuk pertama kalinya. Upacara yang kontroversial, didukung banyak negara namun dikecam Israel dan Amerika Serikat ini terjadi Rabu pukul 13:16 di Rose Garden, sebuah taman di kompleks markas PBB. Menurut tradisi, hanya negara anggota yang berhak mengibarkan bendera di depan Markas PBB. Namun Sidang Majelis Umum awal bulan ini memberikan suaranya mendukung Palestina dan Vatikan, dua negara pengamat di PBB, untuk turut mengibarkan bendera.
Upacara yang dihadiri sejumlah pemimpin dan pejabat negara, termasuk Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ini, dinyatakan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sebagai “hari kebanggaan warga Palestina seluruh dunia” dan “hari penuh harapan.” Menurutnya, “Sekarang saat memulihkan kepercayaan Israel dan Palestina guna mencapai kesepakatan perdamaian dan pebentukan dua negara bagi dua bangsa.”
Namun hanya beberapa saat sebelumnya di dalam Markas PBB, pemimpin Palestina Mahmud Abbas menyatakan kepada Sidang Majelis Umum bahwa Otoritas Palestina tak lagi terikat Perjanjian Perdamaian Oslo, maupun perjanjian lainnya yang menjadi landasan solusi dua negara Palestina dan Israel yang hidup berdampingan secara damai.
Upacara Pengibaran Bendera Palestina di PBB (deia.com) |
Dalam pidatonya Mahmoud Abbas menuduh Israel melanggar perjanjian yang ditandatangani tahun 1993 dan 1994, dan mengatur keamanan, ekonomi dan isu lainnya terkait wilayah Palestina yang diduduki Israel setelah perang tahun 1967. Menurut Mahmoud Abbas, tak ada alasan bagi Palestina untuk mematuhi perjanjian ini jika Israel tak mematuhinya. Tambahnya, Palestina kini merupakan “negara yang dijajah.”
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera mengeluarkan pernyataan bahwa pidato Mahmoud Abbas “menipu dan mendorong provokasi dan hilangnya aturan hukum di Timur Tengah.”
Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power menyampaikan kepada Sidang Majelis sebelum pemungutan suara, bahwa Washington berkomitmen membantu mencapai perdamaian antara Palestina dan Israel namun, “mengibarkan bendera Palestina di luar Markas PBB bukan alternatif negosiasi dan tidak akan membawa pihak terlibat lebih dekat menuju perdamaian.” Amerika Serikat merupakan salah satu dari 8 negara yang menolak resolusi pengibaran bendera.
Mandeknya proses perdamaian dengan Israel dan kemerdekaan Palestina merupakan isu yang paling lama tak terselesaikan sejak pembentukan PBB 70 tahun lalu. Dalam beberapa tahun terakhir isu kemerdekaan Palestina semakin tenggelam di forum PBB, di tengah berbagai isu pelik lainnya seperti ISIS dan Krisis Suriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar