Rabu, 30 September 2015

Demi Desanya 6 Warga Palestina Minta Dukungan ke AS

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
إِن يَنصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا الَّذِي يَنصُرُكُم مِّن بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal".   (QS. Ali Imran : 160) 

Enam warga Desa Susya       (news.yahoo.com)
(Mediaislamia.com) --- Merasa desanya terancam akan dihancurkan oleh Pemerintah Israel, 6 warga Palestina mendatangi Ibu kota Amerika Serikat (AS), Washington guna meminta dukungan agar hal itu tidak dilakukan.

Adapun desa yang akan dihancurkan oleh Israel tersebut bernama Desa Susya. Sejak dikuasainya kawasan Tepi Barat oleh Israel, para warga desa tersebut saat ini tinggal di dalam tenda-tenda darurat yang mereka bangun di sejumlah lahan yang tersisa.

Anggota Snat AS -Dianne Feinstein  (nydailynews.com)
Mereka tinggal pada lahan pertanian, dan desa ini tidak dialiri lstrik ataupun air, karena telah diusri 30 tahun lalu dari lokasi asli desa Susya. Unit Kementerian Pertahanan Israel yang mengawasi kegiatan sipil Israel di wilayah Palestina, telah menyatakan Susiya tidak memiliki izin yang sesuai. Mereka mengklaim penduduk desa tidak memiliki wewenang untuk membangun.

“Kami di sini untuk meminta Anda mendukung kami. Itu cukup, kami sangat lelah,” ungkap Fatma Nawajaa salah satu warga Desa Susya di depan 15 staf Senat AS, dilansir oleh AFP, Selasa (29/0/2015).

Kedatangan Fatma dan rekan-rekannya tersebut pun berbuah manis dan mendapat tanggapan positif dari 12 anggota Senat AS yang hadir dalam pertemuan itu dan kemudian mendesak Menteri Luar Negeri AS, John Kerry agar segera bertindak menyikapi permasalahan tersebut.

Kondisi Desa Susya di Tepi Barat     (sumbernews.com)
“Israel tidak boleh menghancurkan rumah-rumah di Palestina. Ini hanya akan memperumit situasi di sana,” tulis salah satu Senat AS dari Partai Demokrat, Dianne Feinstein di akun Twitter miliknya.

Sementara itu, lembaga yang membiayai kedatangan Fatma dan rekannya tersebut, Rebuilding Alliance juga mengatakan bahwa tanggapan positif dari para anggota Senat AS ini akan berdampak besar bagi Israel. Terutama menjelang kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke AS pada bulan November mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar