Satu jamaah Indonesia meninggal dalam musibah jamaah terinjak-injak di Jalan 204 saat akan menuju lokasi lempar jamrah, di Mina, sekitar pukul 7.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
“Baru diidentifikasi awal, nama dan kloternya,” kata Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat, di Mekkah, Arab Saudi, Kamis (24/09), seperti dilansir antaranews.com.
Namun ia belum bisa memastikan nama dan kloter jamaah tersebut. Informasi diperoleh dari pasangan jamaah yang meninggal tersebut.
Arsyad mengatakan jalan tersebut bukan jalan yang biasa digunakan jamaah Indonesia untuk melempar jumroh.
“Jamaah Indonesia telah diimbau dan diinformasikan untuk tidak melempar jumroh pada pukul 8-11 WAS karena saat itu sedang ramai-ramainya jamaah lempar jumroh,” ujarnya.
Saat ini Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin sedang menuju rumah sakit di Mina, tempat para korban dirawat. Namun belum ada konfirmasi lebih lanjut.
Sementara itu, Ketua Rombongan Haji asal Probolinggo, bernama Hasan, mengungkapkan dalam wawancara dengan tvOne, seperti dilansir merdeka.com, jamaah haji asal Indonesia yang meninggal itu bernama Sumaniro asal Probolinggo.
“Dia anak buah saya, saya ketua kelompoknya,” ucapnya singkat.
Dalam kesempatan itu, Hasan juga menceritakan kejadian tersebut. Hasan yang membawa rombongan 27 jamaah haji saat itu dalam perjalanan untuk mengikuti proses melempar jumrah.
“Saat itu memang kondisi padat dan berdesak-desakan karena ada rada berlawanan,” kata dia.
Saat berdesakan itulah, dia terpisah dengan rombongannya termasuk Sumaniro. Dia berusaha keluar dari kerumunan jamaah yang berdesakan.
“Saya sampai satu jam di antara desak-desakan itu. Sampai dada saya ketekan-tekan,” sambungnya.
Setelah berhasil keluar dari kerumunan jamaah yang berdesakan dia berusaha mencari rombongannya. Saat itulah, dia melihat Sumaniro sudah dibopong pakai tandu.
“Saat itu saya lihat Pak Niro dibopong pakai tandu dan sudah meninggal,” jelasnya.(muaz/kiblat/beritaislam.net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar