Senin, 28 September 2015

Lagi, Kartunis Charlie Hebdo Mengundurkan Diri



PATRICK Pellouz, 52, seorang dokter terkenal dan kolumnis Charlie Hebdo, mengumumkan pada akhir pekan lalu bahwa ia akan meninggalkan majalah satire itu pada akhir tahun.
“Sesuatu pasti ada akhirnya. Kami adalah penyintas, namun kami bukan pula penyintas. Sebagian dari kami berakhir saat pembunuhan,” ujar dia seperti dilansir CNN, Ahad (27/9).
Kantor Charlie Hebdo diserang pada Januari lalu, menewaskan 11 orang—kartunis, jurnalis, editor, pengunjung, dan seorang polisi penjaga.
Setelah penembakan oleh Kouachi bersaudara, popularitas Charlie Hebdo sebenarnya melonjak secara dramatis.
Seminggu setelah serangan, Charlie Hebdo mencetak delapan juta eksemplar yang disebar ke seluruh dunia, dan menghasilkan 12 juta euro atau setara Rp175 miliar.
Banyaknya orang yang berlangganan majalah ini setelah penyerangan menghasilkan tiga juta euro lagi, atau setara dengan Rp43 miliar. Sumbangan yang diterima Charlie Hebdo disebut mencapai 4,2 juta euro (setara Rp61 miliar).
Sebelumnya, pada Mei, kartunis Renald Luzier yang dikenal Luz juga mengundurkan diri dari Charlie Hebdo. Kedua orang ini merupakan staf Charlie Hebdo yang membuat surat komplain soal total dana sebesar 30 juta euro (setara Rp490 miliar) yang diperoleh dari donasi dan penjualan, yang bisa menghancurkan karakter dan jiwa majalah itu.
Staf Charlie Hebdo yang lain, Zineb El Rhizoui, membicarakan tentang situasi tak enak di dalam malajah.
“Kepergian dua orang ini adalah tanda relasi buruk dengan manajemen baru,” kata Rhizoui.
Ia juga mengatakan bahwa percekcokan terkait keuangan terus menerus terjadi, diantara redaksi dan pendekatan manajemen.(muaz/islampos/beritaislam.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar