Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاَةُ فَانْتَشِرُوا فِي اْلأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung". (Q.S. Al-Jumu’ah : 10).
Bank Indonesia (BI) (smeaker.com) |
(Mediaislamia.com) --- Rontoknya nilai tukar rupiah hingga menyentuh level 14.700/US$ membuat Bank Indonesia (BI) segera berbenah. Bank sentral berjanji akan menerbitkan paket kebijakan sebagai amunisi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
“Mungkin BI dalam waktu dekat akan menyampaikan kembali paket kebijakan yang lebih bisa mengatasi stabilitas nilai tukar,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di Jakarta, 25 September 2015.
Juda menjelaskan paket kebijakan BI tersebut akan mencakup tiga strategi. Pertama, penguatan operasi moneter yang diwujudkan dengan menggeser likuiditas jangka pendek ke jangka panjang.
Kedua, meningkatkan persediaan dan permintaan valuta asing (valas), yaitu dengan rencana pemberian insentif untuk Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta pengimbangan persediaan dan permintaan di pasar forward.
“Kami sedang koordinasi dengan pemerintah agar bagaimana hasil DHE ini bisa tetap di dalam negeri dan bahkan bisa dikonversi dalam bentuk rupiah,” tutur Juda Agung.
Rupiah rontok terhadap dolar (ekonomi.metrotvnews.com) |
Upaya menahan DHE di dalam negeri itu, bank sentral rencananya akan memberikan sejumlah insentif kepada para eksportir. Insentif berbentuk potongan pajak secara progresif sesuai dengan durasi penyimpanan DHE di dalam negeri.
“Misalnya, kalau dia (DHE) ditempatkan 1 bulan dikasih diskon X, misalnya katakanlah 1 bulan 5 persen, kalau 3 bulan 10 persen dan seterusnya,” ujar Juda Agung. Namun, ia mengatakan angka potongan pajak tersebut masih perkiraan karena penetapannya masih dalam pembahasan antara BI dan pemerintah.
Sedangkan yang terakhir, lanjut Juda, strategi kebijakan tersebut membahas soal penguatan cadangan devisa. “Untuk itu, masih kami bicarakan koridornya,” pungkas Juda Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar