Senin, 21 September 2015

Badan Intelijen Mesir Terlibat Aksi Penculikan 4 Warga Palestina Agustus Lalu

Allah Subhanahu Wa ta'ala Berfirman :
وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۗوَمَنْ قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلَا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ ۖإِنَّهُ كَانَ مَنْصُورًا
"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan".   (QS. Al Isra' : 33) 


Aksi penangkapan warga    (br-9.blogspot.com)
(Mediaislamia.com) --- Sebuah situs berita elektronik berbahasa Ibrani mengungkapkan bahwa Badan Intelejen Mesir ikut terlibat dalam penculikan empat pejuang Brigade Izzuddin Al Qassam yang dilakukan kelompok bersenjata pada 19 Agustus lalu.

Dalam isi dokumen bocor yang diperoleh oleh situs www.rotter.net berisi pengakuan keterlibatan sejumlah aparat keamanan dan militer Mesir dalam operasi di wilayah

Berikut 4 perwira yang terlibat upaya penculikan tersebut;

1. Muhammad Yaqut dari unit penyiksaan yang berbasis di kota Rafah (bertindak sebagai pemimpin operasi).

2. Letnan Umar Muhammad Abdul Mun’aim asala Manufiyah. (tewas dalam serangan berdarah di Semenanjung Sinai pada pekan lalu)

3. Letnan Mohamed Refaat asal Mansoura.

4. Dan yang terakhir adalah dinas intelejen militer yang membawa ke empat warga Palestina tersebut ke tempat yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Pasukan Keamanan Mesir       (intelijen.co.id)
Sementara itu dalam pemberitaan terkait, gerakan perlawanan Islam Palestina “Hamas \” meminta pemerintah Mesir untuk segera membebaskan nasib ke 4 warga Palestina yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Perlu diketahui bahwa pada sekitar tahun 2009-2011 lalu, aparat Intelejen Mesir pernah menangkap 2 warga Negara Indonesia yang dituding menjadi simpatisan Ikhwanul Muslimin. Gara-gara hanya sering membuka situs-situs terkait.

Tercatat keduanya mengalami penyetruman dibagian alat vital hingga menyebabkan keduanya harus menjalani terapi pengobatan akibat asal tangkap yang dilakukan aparat keamanan Mesir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar