Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya". (QS. Al Isra' : 26-27)
Pesawat Palang Merah mendarat di Sanaa (beritaterkini.co) |
(Mediaislamia.com) --- Sebuah pesawat Palang Merah yang mengangkut bantuan medis, Sabtu, mendarat di Sanaa, yang sekaligus menandai keberhasilan pengiriman bantuan ke ibu kota Yaman dalam dua hari berturut-turut, menurut seorang juru bicara.
Pesawat tersebut membawa pasokan bantuan dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) yang disebut-sebut sangat dibutuhkan untuk mengobati mereka yang terluka setelah pertempuran sengit antara pemberontak dan loyalis Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.
"Muatan terbaru sebesar 35,6 ton, di mana 32 ton adalah bantuan medis dan sisanya adalah alat penjernih air, pembangkit tenaga listrik dan tenda," kata juru bicara ICRC Marie Claire Feghali.
ICRC dan PBB mengirimkan pesawatnya masing-masing ke Sanaa pada Jumat dengan membawa 16 ton obat-obatan dan peralatan-peralatan, sekaligus menjadi pengiriman bantuan pertama yang mencapai Sanaa sejak koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap pemberontak akhir bulan lalu.
PBB telah menyerukan jeda kemanusiaan harian dalam beberapa jam yang dibutuhkan untuk mengirimkan bantuan masuk ke Yaman.
Gedung Penyimpanan Senjata di Yaman diserang (rri.co.id) |
Pada Rabu, dua kapal bantuan kemanusiaan tiba di Aden dengan membawa perlengkapan dan personel yang ditujukan untuk orang-orang yang terjebak dan terluka dalam pertempuran yang sedang berlangsung.
Pemberontak Houthi didukung Iran telah menyita sebagian wilayah di Yaman sejak mereka memasuki Sanaa September lalu, hingga memaksa pemerintah melarikan diri.
Yaman telah menuju ke kekacauan yang lebih dalam sejak operasi militer koalisi Arab Saudi dimulai 26 Maret yang bertujuan memukul mundur pemberontak setelah sebelumnya mereka memaksa Presiden Hadi meninggalkan negara di Semenanjung Arab tersebut, demikian AFP melaporkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar