Jumat, 01 Mei 2015

Pastur Amerika Ajarkan Islam dan Al-Qur'an

Allah Subhanahu Wa aTa'ala Berfirman :
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ فَإِنَّ اللّهِ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberikan Al-Kitab, kecualli sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada diantara mereka. Barangsiapa yang ingkar kepada ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya".    (QS. Ali ‘Imran: 19) 

Pastur Michael Fitzgerald       (cpr.org)
(Mediaislamia.com) --- Pastur Michael Fitzgerald merupakan pemuka Katolik yang cukup mendapat tempat di umat Kristen Eropa dan Afrika. Fitzgerald memutuskan untuk menjadi misionaris di Afrika ketika ia baru berusia dua belas tahun. Delapan tahun kemudian ia belajar teologi dan bahasa Arab di Tunisia.

Perjalanan keilmuan itu yang kemudian membuatnya Fitzgerld menjadi ahli Teologi dan dipercaya mempromosikan pemahaman antaragama dari perspektif Kristen. Ia dipandang kemudian sebagai ahli Katolik Roma yang banyak mengajarkan tentang Islam. Ia pernah menjabat sebagai Uskup Agung Tunisia, duta Vatikan di Kairo, dan delegasi Vatikan ke liga Arab.

Dalam perjalanannya, ia mengambil tugas mendorong sesama umat Kristen untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan Alquran. Konon, hal itu dilakukannya untuk membuka cakrawala non muslim, bahwa Islam tidak terkait dengan kekerasan.

Dilansir Tribune, Jumat (1/5), setelah pensiun, ia justru mulai mengajar kursus baca Alquran untuk sekelompok kecil mahasiswa sarjana dan pascasarjana di John Carroll University, sebuah lembaga Jesuit di Cleveland. Di dalam kelasnya, ia sering menyoroti perbedaan antaragama sambil mendorong penghormatan terhadap pendekatan Muslim yang berbeda dengan Kristen.

John Carroll University         (magellancounseling.com)
"Dia bahkan mengatakan sangat baik untuk menjadi Hafiz," tulis laporan Tribune, Jumat (1/5).

Bahkan dalam kelasnya, ada beberapa mahasiswa Muslim yang terdaftar di kelasnya. Salah satunya, Abu-Shaweesh, yang mengenakan jilbab. Ia mengaku mendapat pelajaran baru dari sang pastur. Abu-Shaweesh menambahkan, dia terpesona oleh rasa hormat yang ditunjukkan untuk Islam oleh teman-teman sekelasnya yang non-Muslim-nya.

Meski banyak kalangan Muslim yang waspada terhadap misinya. Namun tak jarang banyak yang memujinya. "Yang penting di sini adalah pengetahuan," kata Zeki Saritoprak, pengarah program studi Islam di Universitas John Caroll.

"Seorang Kristen yang terinformasi dengan baik, dapat mengajarkan Islam lebih baik daripada seorang Muslim yang kurang informasi," kata Saritoprak.

(internasional.republika.co.id/MI)

Silahkan klik Vidio di bawah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar